dc.description.abstract |
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tingkat kegempaan yang cukup tinggi karena Indonesia merupakan daerah pertemuan dari tiga lempeng litosfer besar, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia. Maka dari itu, dalam mendesain suatu bangunan bertingkat perlu memperhitungkan beban gempa (E). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mempelajari perilaku respon dinamik dari struktur gedung akibat penempatan suatu beban hidup pada pelat atap dari suatu bangunan tinggi dengan beban lateral berupa beban gempa horizontal dengan menggunakan metode analisis dinamik elastik linier berupa analisis respons spektra. Model yang dibuat adalah gedung sepuluh lantai berbentuk L dengan lokasi kolam renang pada lantai teratas. Studi kasus yang dilakukan adalah membandingkan tiga model dimana model pertama dengan kolam renang pada posisi sudut antara sisi memendek dan sisi memanjang gedung, model kedua kolam renang berada pada sisi memendek gedung dan model ketiga kolam renang berada pada sisi memanjang gedung. Analisa yang dilakukan adalah besarnya pengaruh gaya geser dasar, dan simpangan lateral, nilai PMM Ratio dan eksentrisitas pada ketiga model sesuai dengan ketentuan dalam SNI-1726 tahun 2012. Dari hasil analisis antara ketiga model, pada perbandigan eksentrisitas model pertama terjadi eksentrisitas massa pada sumbu X sebesar 2,20% dan pada sumbu Y sebesar 1,24% sedangkan model kedua terjadi eksentrisitas sumbu X sebesar 2,20% dan pada sumbu Y sebesar 7,12% dan model ketiga terjadi eksentrisitas sumbu X sebesar 7,86% dan pada sumbu Y sebesar 1,24%. Model pertama juga menunjukkan simpangan lateral dan nilai maksimum PPM terkecil dibanding model kedua dan ketiga.Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari ketiga model menunjukkan perbedaan perilaku dinamik yang terbaik adalah model pertama dengan kolam renang pada posisi sudut bagian lantai teratas bangunan. |
en_US |