Abstract:
Penulis memulai sebuah usaha kedai kopi bernama “SORGE” sejak pertenghan bulan juli 2015. Alasan memilih usaha ini karena penulis melihat adanya potensi yang menjanjikan dalam usaha kopi. Tingkat konsumerisme masyarakat khususnya di kota Bandung yang tinggi terhadap sektor makanan dan minuman serta perkembangan komoditi kopi yang terus dikembangkan. Penulis meyakini bahwa kegiatan usaha yang dilakukan akan menghasilkan keuntungan.
“SORGE” berasal dari bahasa Jerman yang artinya adalam bahasa Indonesia adalah peduli. Nama “SORGE” dipilih oleh penulis supaya muncul suatu bentuk kepedulian dan saling mempedulikan antara kedai kopi dengan konsumen. “SORGE” terletak di dalam area kampus Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), lokasi ini sangat strategis karena banyak orang yang melakukan kegiatan pada area kampus yang merupakan calon pelanggan. Penulis menginginkan adanya konsep edukasi dalam bentuk pelatihan gratis tentang teknik membuat kopi yang dapat bersinergi dengan lingkup pendidikan UNPAR.
Selama melakukan kegiatan usaha penulis mengalami permasalahan yang menyebabkan beberapa rencana tidak berjalan misalnya kurang dana untuk membeli mesin sangrai biji kopi. Fluktuasi penjualan kerap ditemui akibat faktor eksternal yang tidak terduga dan menjaga kegiatan produksi tetap konsisten adalah kewajiban. Penulis telah menganalisa kekuatan usaha, kelemahan, kesempatan, ancaman (SWOT) dan terus belajar untuk menanggulangi permasalahan pada masa yang akan datang. Penulis menyimpulkan bahwa pengembangan strategis dan inovasi sangat diperlukan dalam bisnis kedai kopi ini supaya tetap bertahan dan terus mendapatkan keuntungan.