dc.contributor.author |
Rahardjo, Paulus Pramono |
|
dc.contributor.author |
Widjaja, Budijanto |
|
dc.contributor.author |
Herina, Sylvia |
|
dc.contributor.author |
Lestari, Anastasia Sri |
|
dc.contributor.author |
Lim, Aswin |
|
dc.contributor.author |
Rustiani, Siska |
|
dc.contributor.author |
Wiguna, Stefani |
|
dc.contributor.author |
Hapsari, Vienti |
|
dc.date.accessioned |
2017-08-23T08:27:51Z |
|
dc.date.available |
2017-08-23T08:27:51Z |
|
dc.date.issued |
2014 |
|
dc.identifier.other |
139380 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/3080 |
|
dc.description.abstract |
Secara umum kerusakan akibat gempa yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 di kota Padang adalah cukup berat. Dari hasil survey dan informasi berbagai pihak, kerusakan terbesar terjadi di daerah pusat kota. Tim Studi Unpar melakukan tinjauan pada beberapa lokasi gempa khususnya fasilitas gereja, sekolah dan rumah sakit yang merupakan bagian dari Keuskupan Padang dan Yayasan Prayoga pada tahun 2009 hingga 2010. Gempa tersebut memberikan warning tentang hahaya gempa untuk masa mendatang karena peristiwa serupa dapat terulang lagi.
Berdasarkan asumsi bahwa :
• Gempa 30 September 2009 sebagai "alarm" bagi kota Padang
• Posisi kota Padang menghadapi resiko bencana dimasa mendatang, khsusnya thd Gempa megathrust dan Benioff yang berpotensi menimbulkan resiko tsunami dan liquifaksi
• Banyaknya bangunan yang gagal akibat liquegaksi
• Pengalaman beberapa peneliti dalam penanganan kasus di Padang
Maka pada kesempatan ini dirasakan bahwa pemulihan kota Padang yang relatif sudah memiliki kegiatan ekonomi telah mencapai kondisi normal dimana persiapan untuk menghadapi gempa dimasa mendatang sudah diperlukan. Untuk itu tim peneliti tahun 2014 mengusulkan untuk membuat kajian tentang kesiapan kota Padang selaras dengan harapan Pemerintah agar aspek kesiapan menghadapi bencana mengedepankan. Data yang dahulu pernah dikumpulkan, dicari kembali dan dipelajari sambil melakukan pengamatan di kota Padang. Dari pengalaman yang lalu, disamping kerusakan akibat getaran gempa, tim peneliti juga mempelajari bahwa banyak gedung di kota Padang juga mengalami kerusakan akibat peristiwa liquefaksi. Oleh karena itu dalam kajian ini maka kajian liquefaksi mendapatkan perhatian. Untuk itu data soil test dan data tambahan soil test dilakukan.
Laporan ini baru merupakan bagian pertama dari keseluruhan yang belum selesai. Bagian tentang tsunami belum tersentuh dan masih dalam tahap pengumpulan data, diharapkan dalam waktu dekat sebelum akhir tahun telah dapat diselesaikanPeneliti mengucapkan terima kasih kepada Unpar khususnya melalui LPPM yang telah memberikan dukungan finansial untuk dapat terlaksananya penelitian/pengabdian masyarakat ini. Juga pada berbagai pihak yang telah membantu mempersiapkan bahan bahan dan rujukan. |
en_US |
dc.publisher |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
Research Report - Engineering Science;Vol.2 2014 |
|
dc.subject |
GEOTEKNIK INFRASTRUKTUR TAHAN GEMPA |
en_US |
dc.title |
Kajian geoteknik infrastruktur untuk Kota Padang menghadapi ancaman gempa dan tsunami |
en_US |
dc.type |
Community Service Reports |
en_US |