Abstract:
Antioksidan adalah senyawa organik yang dapat meredam radikal bebas dalam tubuh
manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa ekstrak tanaman memiliki
senyawa antioksidan fenolik, flavonoid yang lebih efektif dan lebih aman dari pada
antioksidan sintetis, seperti butylated hydroxytoluene. Buah kiwi memiliki kadar
antioksidan dan nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin C, sehingga berpotensi untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai produk pangan, pengawet makanan alami,
suplemen makanan, kosmetik dan obat-obatan. Antioksidan pada buah kiwi diketahui
memiliki kemampuan sebagai anti inflamasi, mencegah kanker dan hepatitis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi antioksidan dan komponen bioaktif pada buah kiwi dengan pelarut etanol, mempelajari kondisi ekstraksi optimum yang dapat menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi, serta menganalisis kandungan komponen aktif pada ekstrak buah kiwi. Metode yang digunakan adalah ekstraksi padat cair dengan perbandingan umpan pelarut (F:S) 1:10, 1:15, 1:20 pada temperatur ekstraksi 30oC, 40oC dan 50oC. Hasil analisis dapat disimpulan bahwa rendemen tertinggi adalah 86,8% diperoleh pada rasio massa umpan pelarut 1:20 dan temperatur 50oC, aktivitas antioksidan tertinggi dalam IC50 terhadap DPPH sebesar 7,2 mg/L pada F:S 1:10 dan temperatur 40oC. Kadar flavonoid tertinggi adalah 147,7 mg/100g, kadar fenolik 224,9 mg/100g, kadar vitamin C adalah 7,7 mg/g dan kadar total klorofil 10,2 ppm. Hasil analisis dengan gas kromatografi mass spektrofotometri menunjukkan komponen yang terdapat pada ekstrak buah kiwi Quinic Acid (1,3,4,5-tetrahydroxycyclohexanecarboxylic acid), 2- Furancarboxaldehyde, -(hydroxymethyl)–CAS HMF, 1,3-Dihydroxy-4-hexene, Patchouli alcohol.