Abstract:
Tingginya pemanfaatan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar utama di
dunia memicu munculnya dua permasalahan besar yaitu semakin menipisnya
persediaan minyak bumi (non renewable) dan terkait dengan hal tersebut, harga
minyak bumi yang semakin tinggi. Oleh karena itu perlu dicari sumber alternatif
energi lainnya yang berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Salah satunya
adalah pembuatan bioetanol sebagai energi alternatif dari kertas bekas. Saat ini
beberapa kendala yang dihadapai di dalam proses pembuatan bioetanol dari kertas
bekas ini adalah masih rendahnya perolehan glukosa dan tingkat kemurnian glukosa
yang masih rendah. Dari proses konvensional yang ada saat ini, produk hidrolisis
glukosa tercampur dengan komponen furfural, hydroxymethyl furfural (HMF) dan
asam-asam organik yang akan mengganggu proses fermentasi glukosa menjadi etano!'
Sebagai salah satu altematif untuk mengurangi kendala-kendala tersebut adalah
dengan melakukan proses perlakukan awal dan proses hidrolisis enzymatis di dalam
media super- dan subkritik CO2.
Tujuan khusus yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah meliputi : i)
mempelajari potensi pemanfaatan kertas bekas dan media CO2 di dalam proses
perlakuan awal dan proses hidrolisis secara enzymatis dengan terlebih dahulu
mempelajari sistem reaksi yang lebih sederhana yaitu dengan menggunakan
microcrystalline selulosa (derajat polimerisasi, DP = 230) dan kertas HVS barn
(ukuran ~), ii) mempelajari dan melakukan optimasi proses fermentasi glukosa yang
diperoleh dari hasil hidrolisis kertas bekas secara enzimatis di dalam media sub- dan
superkritik CO2 menjadi bioetanol.
Penelitian pada tahun pertama ini memiliki fokus untuk mempelajari pengaruh
tekanan dan temperatur medium superkrtik CO2 pada proses perlakuan awal terhadap
perolehan glukosa. Perlakuan awal dilakukan dengan variasi temperatur pada 50° C,
75° C, dan 100° C serta variasi tekanan pada 80 bar, 120 bar, dan 150 bar. Produk
hidrolisis dengan kadar glukosa sebesar 10,9 % - 26,7 % beratlberat dapat diperoleh
dengan kondisi percobaan tersebut. Penelitian pada tahun pertama ini menunjukkan
potensi penggunaan media superkritik di dalam proses enzimatis kertas dan membuka
peluang untuk pemanfaatan lebih lanjut pada berbagai materi lignoselulosa lainnya.