dc.description.abstract |
Kota Surabaya merupakan kota pelabuhan utama di bagian timur Pesisir Utara Jawa, dengan letak geografis yang strategis, maka dengan masuknya berbagai budaya pendatang, maka akan bercampur dengan budaya dan alam lokal melalui proses interaksi budaya yang
sering disebut dengan akulturasi budaya. Melalui proses akulturasi budaya inilah akan terbentuk aneka ragam arsitektur sebagai bentuk akulturasi arsitektur, sehingga dengan proses tersebut akan bermunculan percampuran gaya arsitektur lokal dan non lokal. Pengaruh
budaya dalam arsitektur ini dapat terlihat pada berbagai bangunan, khususnya pada bangunan gedung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengungkap adanya fenomena akulturasi budaya berdasarkan pertimbangan konteks lokal pada tataran perkembangan global. Arsitektur Kolonial merupakan salah satu wujud dari kebudayaan Eropa yang ada di
Indonesia melalui proses membangun dengan gaya dan keteknikannya, maka berdasarkan pada konteks kondisi alam, khususnya yang berkenaan dengan iklim tropis di Indonesia. Pendekatan yang akan digunakan dalam mengungkap fenomena arsitektur gedung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya ini menggunakan metoda deskriptif, kualitatif dan interpretatif berdasarkan sintesa yang dilakukan pada aspek arsitektur lokal dan non lokal, sedangkan teori yang digunakan adalah teori archetype dan teori fungsi, bentuk dan makna
yang dapat digunakan untuk menganalisis berdasarkan konteks alam dan budaya setempat (nature-culture). Sedangkan unsur arsitektur non lokal akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip penataan dan langgam arsitektur Kolonial pada awal abad ke-19. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan tentang bagaimana bentuk
perpaduan unsur budaya dan arsitektur serta ragamnya. Unsur-unsur arsitektur yang berpengaruh pada gedung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya ini dapat terlihat pada bagian sosok,wujud, elemen dan komponen bangunan serta materialnya. Terutama sekali pada bentuk perpaduan unsur non lokal dan non lokal yang terekspresi pada bangunan tersebut, sehingga kedua unsur tersebut dapat bercampur dengan baik dan menjadikan arsitektur gedung Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya ini sebagai representasi bentuk arsitektur Indische. |
en_US |