Viabilitas pertanian organik dibandingkan dengan pertanian konvensional

Show simple item record

dc.contributor.author Herawati, Noknik Karliya
dc.contributor.author Hendrani, Januarita
dc.contributor.author Nugraheni, Siwi
dc.date.accessioned 2017-07-31T06:56:55Z
dc.date.available 2017-07-31T06:56:55Z
dc.date.issued 2014
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/2741
dc.description.abstract Meningkatnya popularitas produk pertanian organik di kalangan konsumen perkotaan Indonesia akhir-akhir ini tidak membuat sistem pertanian organik diterapkan secara luas di negara kita. Hanya 0,6% dari total lahan pertanian yang ditanami dengan sistem organik. Harga produk organik yang lebih mahal serta makin tingginya permintaan pasar belum menjadi insentif bagi para petani untuk beralih dari pertanian konvenstional ke sistem pertanian organik. Penelitian ini bertujuan membandingkan viabilitas antara pertanian organik dan pertanian konvensional. Hasil wawancara dengan responden yang tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Barat menunjukkan bahwa dalam jangka panjang pertanian organik memberikan hasil finansial yang lebih besar daripada hasil yang didapat dari pertanian konvensional; tetapi dalam jangka pendek yang terjadi adalah sebaliknya: hasil finansial pertanian konvensional lebih besar dibandingkan dengan pertanian organik. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.relation.ispartofseries Research Report;Humanities And Social Science (Vol.2 2014)
dc.subject pertanian organik, pertanian konvensional, Revolusi Hijau, pertanian berkelanjutan, Indonesia. en_US
dc.title Viabilitas pertanian organik dibandingkan dengan pertanian konvensional en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account