Abstract:
Tabungan keluarga (rumah tangga) memiliki fungsi utama sebagai cadangan untuk membiayai kebutuhan di masa yang akan datang, baik kebutuhan yang sudah dapat diperkirakan maupun yang sifatnya mendadak. Fungsi tersebut semakin nyata bila kita melihatnya dalam konteks masyarakat berpendapatan rendah (MBR), sebab kelompok ini biasanya memiliki akses yang terbatas pada lembaga keuangan formal. Sebagai sebuah kajian awal, penelitian dilakukan secara eksploratif terhadap anggota dua koperasi simpan pinjam yang menjadi mitra Pusat Studi Ilmu Ekonomi dan PSE Keuskupan Bandung. Data sekunder didapat dari kantor koperasi, sedangkan data primer diperoleh dari hasil survei dengan penyebaran kuesioner kepada anggota koperasi. Dengan menerapkan metode kuantitatif, data dianalisis secara deskriptif.Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa keputusan menabung dan jumlah tabungan ditentukan oleh banyak faktor. Hal ini terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan.