Abstract:
Laporan keuangan disusun bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan. Laporan keuangan diharapkan dapat membantu pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan bisnis pada saat sekarang dan yang akan datang, serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Pertanggungjawaban manajemen terhadap sumber daya salah satunya adalah kas. Dengan adanya pengendalian internal yang optimal, diharapkan dapat memberikan informasi keuangan yang akurat. Beberapa penelitian telah dilakukan, diantaranya mengenai “Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas Pada Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon” (Pakadang,2013). Sebagian besar aspek yang diteliti relatif sama, diantaranya membahas lingkungan pengendalian, perkiraan resiko yang akan timbul, sistem informasi, kegiatan pengendalian dan pemantauan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah (i) obyek penelitian (ii) metodologi penelitian, dan (iii) tujuan penelitian.
Pada penelitian ini dibandingkan empat perusahaan dalam dua jenis usaha, yaitu perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana penerapan sistem dan prosedur terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sehingga pengendalian internal dapat diwujudkan secara memadai untuk menghindari fraud dan meningkatkan keakuratan pelaporan keuangan.serta bagaimana perusahaan dagang berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam hal pengendalian internal terhadap uang kas, upaya yang dilakukan Penelitian ini akan dilakukan pada dua perusahaan manufaktur yaitu PT.MGJ dan PT.SSM, serta dua perusahaan dagang, yaitu PT.MDI, dan PT.PSJ untuk membandingkan pengendalian internal atas kas pada kedua jenis perusahaan yang diteliti.
Penelitian menggunakan metode kualitatif yaitu melalui cara observasi, wawancara, kuesioner, penelusuran dokumen dan diskusi kelompok dalam penilaian sistem pengendalian internal keempat perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat perusahaan yang diteliti PT.MGJ mempunyai pengendalian internal yang paling memadai sebesar 97%, PT.MDI sebesar 91% dan PT.SSM sebesar 89%, sedangkan PT.PSJ memiliki pengendalian internal yang belum memadai yaitu sebesar 29%. Walaupun PT.MGJ, PT.MDI dan PT.SSM mempunyai pengendalian internal yang lebih baik namun masih terdapat beberapa kelemahan pengendalian internal yang perlu ditanggulangi.