Abstract:
Penelitian ini berfokus pada relasi antara pola tata ruang rumah produktif batik
dengan karakter etnisitas penghuni; adapun yang dimaksud dengan rumah produktif adalah
rumah yang berfungsi sebagai hunian dan sebagai tempat untuk mencari nafkah. Rumah
Produktif yang menjadi fokus, adalah yang berkaitan dengan produk batik, dengan
pertimbangan bahwa batik merupakan warisan budaya Indonesia yang diakui secara
Internasional; lokasi pengamatan di kota Pekalongan Jawa Tengah.
Pekalongan terletak di Pantai Utara Pulau Jawa dikenal sebagai Kota Batik; di mana
produk batik yang ada di Pekalongan dikenal dengan keunikan dan kehalusannya yang
pengerjaannya dilakukan oleh pengusaha kecil dan menengah dengan menggunakan
rumahnya sebagai tempat produksi. Kondisi demikian menjadikan Kota Pekalongan
mempunyai semboyan BATIK. Sebagai kota pelabuhan, pada masa lampau Kota Pekalongan
menjadi tempat singgah bagi pedagang dari Eropa, Timur Tengah dan Asia/Tiongkok, oleh
karena itu penduduknya berkembang menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok penduduk
pribumi, kelompok keturunan etnis Arab dan kelompok keturunan etnis Tionghoa. Ketiga
kelompok etnis di Pekalongan mempunyai aktivitas memproduksi atau distribusi produk
batik dan telah berlangsung secara turun temurun. Aktivitas yang berkaitan dengan produk
batik yang dilakukan pada Rumah Produktif dari tiga jenis etnis penghuni (pribumi,
keturunan etnis arab dan keturunan etnis Tionghoa) akan ditelusuri mengenai relasi yang
terjadi antara pola tata ruang rumah produktif dengan karakter etnisitas penghuninya.
Penelusuran mengenai relasi antara pola tata ruang rumah produktif batik dengan
karakter etnisitas penghuni, mengacu pada paham filosofi Rasionalisme dalam arsitektur,
yang memerlukan proses observasi secara empiris dalam rangka menelaah objek studi.
Telaah objek studi menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil
telaah akan mengungkap ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’ relasi yang terbentuk antara pola tata
ruang rumah produktif dengan karakter etnisitas penghuninya.
Observasi dilakukan pada tiga lokasi di pusat kota Pekalongan. Tiga lokasi yang
menjadi objek studi mempunyai ciri khusus pada etnisitas penghuninya yaitu berciri
penduduk pribumi, berciri keturunan etnis Arab dan berciri keturunan etnis Tionghoa.
Temuan yang diperoleh berupa tipe relasi maksimum, menengah dan minimum antara pola
tata ruang rumah produktif batik dengan karakter etnisitas penghuni. Hasil temuan dapat
memberi kontribusi pada khasanah teori maupun implementasi.