Abstract:
Pekerjaan reklamasi pada tanah lunak secara umum akan menimbulkan berbagai permasalahan
geoteknik yang berhubungan dengan parameter perilaku tanah meliputi derajat konsolidasi yang
berhubungan dengan waktu konsolidasi, potensi kompresibilitas, dan kuat geser tanah. Salah satu
metode perbaikan tanah yang cukup populer untuk digunakan adalah metode perbaikan tanah
dengan vacuum preloading.
Untuk melakukan evaluasi mengenai kondisi parameter perilaku tanah, maka pada lokasi studi
dilakukan uji in situ dengan menggunakan CPTE dan CPTu dengan ukuran luas penampang konus
yang berbeda-beda (10 cm2 dan 15 cm2) baik sebelum maupun setelah vacuum. Berdasarkan data
tersebut dilakukan studi mengenai efek skala untuk mendapatkan suatu nilai faktor koreksi untuk
konus 15 cm2 agar sebanding dengan konus standar.
Evaluasi derajat konsolidasi berdasarkan data CPTE dan CPTu dilakukan dengan menggunakan
metode pendekatan tegangan efektif karena pada kasus ini metode evaluasi yang lain seperti metode
Schmertmann (Schmertmann, 1978), metode Bq vs OCR (Nurindahsih, 2013 dan Rahardjo et al.,
2016), dan extrapolasi data uji disipasi (Rahardjo et al, 2009) memiliki keterbatasan untuk dapat
diaplikasikan. Metode Schmertmann hanya dapat digunakan pada sedimen natural, sedangkan
metode Bq vs OCR tidak dapat digunakan untuk vacuum preloading karena tekanan air pori negatif
yang ditimbulkan (suction), dan metode extrapolasi data uji disipasi hanya berlaku pada kedalaman
uji. Evaluasi kompresibilitas tanah setelah vacuum dievaluasi berdasarkan perkiraan penigkatan
modulus terkekang dan kompresi yang telah terjadi. Sedangkan evaluasi kuat geser tanah dilakukan
berdasarkan peningkatan kuat geser tanah tak terdrainase setelah selesainya vacuum.