Abstract:
Usaha kecil dan menengah menjadi bagian terbesar dari dunia usaha di Indonesia, yang telah terbukti mampu bertahan secara masa krisis, tahun 1997-1998 dan tahun 2008. Usaha skala kecil dan menengah ini (UKM) memiliki peran penting terhadap perkembangan ekonomi, menyerap jumlah tenaga kerja yang banyak memberikan kontribusi terhadap GDP. Ada suatu fakta yang belum cukup dipahami, bahwa berdirinya usaha skala kecil dan menengah umumnya dimulai dengan melibatkan anggota keluarga atau tidak langsung mendapat dukungan dan bantuan keluarga. Penelitian ini difokuskan untuk menemukan peran modal yang diberikan oleh keluarga pada saat pendirian usaha dan dalam perkembangannya, baik modal yang berupa uang dan finansial (harta tetap atau harta lancar), maupun yang bersifat nilai-nilai (family capital), dan emosi-waktu-perhatian (psychological capital),dsb.
Penelitian dilaksanakan dengan metode kualitatif yakni Multi Case Studies. Tiga UKM di Bandung dipilih sebagai obyek penelitian. Teknik wawaneara dan observasi digunakan saling melengkapi. Hasil transkrip wawancara dikategorisasi (coding) selesai tema penelitian. Teori
modal Bourdieu (1996) digunakan untuk menganalisis dan untuk mendapatkan pemaknaan dari temuan. Temuan menunjukkan bahwa modal ekonomi bukanlah satu-satunya faktor yang berperan dalam memulai dan mengembangkan usaha dalam 3 kasus ini. Ada modal yang lain yaitu modal
budaya dan modal sosial yang punya peran penting terhadap awal dan kelangsungan usaha. Modal simbolik dapat dibangun dari modal budaya sejalan dengan berjalannya usaha dalam jangka waktu yang cukup lama.