Abstract:
Banyaknya pusat perbelanjaan di Bandung menyebabkan kapasitas atau ruang sewa/jual yang ditawarkan pengelola kepada calon penyewa semakin banyak, padahal jumlah penyewa relatif tetap. Oleh karena itu, pengelola pusat perbelanjaan harus memperhatikan kepentingan dari penyewanya dan memberikan pelayanan yang memuaskan penyewa tersebut sehingga ruang yang dijual atau disewakannya tetap penuh. Penyewa menginginkan agar barang atau jasa yang ditawarkannya dibeli oleh pengunjung pusat perbelanjaan. Satu-satunya cara yang dapat diusahakan pihak pengelola adalah menarik pengunjung sebanyak-banyaknya ke dalam area pusat perbelanjaan agar kemudian pihak penyewa/pembeli ruang dapat membujuk pengunjung tersebut untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Salah satu cara untuk memprediksi perilaku pengunjung adalah sikap. Karena pusat perbelanjaan memberikan jasa kepada pengunjung, maka salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan adalah sikap terhadap kualitas layanan jasa.Karena itu peneliti, Verawati Suryaputra, npm:2000811021 melakukan penelitian dengan judul Studi Banding Tentang Sikap Terhadap Kualitas Layanan Pusat Perbelanjaan Bandung Indah Plaza dan Istana Plaza.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan sikap pengunjung pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza (BIP) dan Istana Plaza(IP). Dari seluruh pengunjung BIP diambil 100 orang sebagai sampel BIP, begitu juga untuk IP, diambil 100 orang sampel. Kriteria pemilihan sampel adalah pengunjung yang telah mengunjungi kedua pusat perbelanjaan tersebut (purposive sampling). Data-data mengenai sikap, diperoleh melalui kuesioner.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sikap pengunjung IP terhadap pusat perbelanjaan IP lebih baik daripada sikap pengunjung BIP terhadap pusat perbelanjaan BIP. Hal ini dapat dipahami karena penelitian kepada kedua komponen sikap, yaitu kepercayaan dan evaluasi kinerja menunjukkan nilai yang lebih tinggi untuk IP daripada BIP. Namun untuk kedua pusat perbelanjaan ini ada satu atribut, yaitu lokasi (Lalu lintas sekitar pusat perbelanjaan) yang dianggap memiliki kinerja negatip.