Abstract:
Sistem Pengendalian yang dibuat oleh perusahaan mempunyai tujuan utama untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan. Akan tetapi pada kenyataannya pelaksanaan sistem pengendalian ini, terutama pelaksanaan sistem pengendalian keuangan seringkali menghambat kegiatan manajemen yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan sistem pengendalian keuangan, membandingkan antara pelaksanaan sistem pengendalian keuangan yang sebenarnya dan yang diharapkan oleh karyawan pada perusahaan tekstil di Bandung, serta melihat hubungan pelaksanaan sistem pengendalian keuangan dengan iklim organisasi.
Data yang dibutuhkan diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh karyawan yang bertugas di bagian yang berkaitan dengan keuangan. Ada lima dimensi sistem pengendalian keuangan dan enam dimensi iklim organisasi yang diukur dengan menggunakan kuesioner tersebut. Melalui dimensi-dimensi tersebut diperoleh gambaran tentang pelaksanaan sistem pengendalian keuangan maupun iklim organisasi.
Dengan menggunakan skala Likert dari 1 sampai dengan 5 dan mentransformasi data ke dalam skala interval diperoleh himpunan skor untuk masing-masing dimensi. Melalui "Multivariate Statistical Analysis for Repeated Measures" dan "Simultaneous Confidence Interval", pelaksanaan sis tent pengendalian keuangan yang sebenarnya dibandingkan dengan pelaksanaan sistem pengendalian keuangan yang diharapkan oleh karyawan.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa karyawan mengharapkan pelaksanaan sistem pengendalian keuangan yang lebih efektif, yang menunjukan bahwa perusahaan tekstil besar di Bandung masih bersifat me-kanistik dan pelaksanaan sistem pengendalian keuangan yang diharapkan lebih didasarkan pada prosedur operasi baku. Pengolahan data lebih lanjut dengan menggunakan analisis korelasi kanonik diperoleh kesimpulan bahwa tanggung jawab, kejelasan organisasi, partisipasi bawahan dan pengendalian merupakan dimensi yang menentukan pelaksanaan sistem pengendalian yang efektif, sedaagkan sistem pemberian wewenang, kualitas pegawai, praktek-praktek yang sehat dan pengendalian akuntansi merupakan dimensi yang menentukan terciptanya iklim organisasi yang baik.
Informasi yang diperoleh diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan sistem pengendalian keuangan yang efektif yang menunjang terciptanya iklim organisasi yang baik dan sebaliknya pada perusahaan tekstil di Bandung.