Abstract:
Penelitian ini dilakukan di Bandung, Jakarta dan Yogyakarta dengan unit observasi para perusahaan pembuat film seluloid nasional, perusahaan jasa teknik film, perusahaan pengimpor film seluloid asing, perusahaan pengedar film seluloid untuk film produk dalam negeri dan untuk produk film asing, perusahaan pertunjukkan film seluloid, dan Direktur Pembinaan Film dan Rekaman Video Departemen Penerangan Republik Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan: sampai sejauh mana regulasi di bidang perfilman memberi dampak terhadap praktek monopoli dalam usaha perfilman seluloid nasional, serta apakah dampak praktek monopoli dalam usaha perfilman seluloid nasional ini memberi pengaruh terhadap peran pemerintah dalam membina dan mengembangkan perfilman seluloid nasional.
Data mengenai dampak regulasi di bidang usaha perfilman terhadap praktek monopoli dalam usaha perfilman seluloid nasional ini dikelompokan ke dalam data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui teknik pengamatan partisipasi dan wawancara mendalam. Sedangkan untuk data sekunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan.
Hasil pengolahan data mengisyaratkan bahwa dampak regulasi di bidang usaka perfilman terhadap praktek monopoli dalam usaha perfilman seluloid nasional meliputi, kegiatan pembuatan film seluloid nasional, jasa teknik film, pengimpor film seluloid asing, pengedaran film seluloid untuk produk film dalam negeri dan untuk produk film asing, serta pertunjukkan film seluloid. Oampak praktek monopoli dalam usaha perfilman seluloid nasional ini memberi pengaruh terhadap peran pemerintah dalam membina dan mengernbangkan perfilman seluloid nasional. Oleh karena itu disarankan perlu adanya deregulasi di bidang usaha perfilman untuk mengatasi praktek monopol i dalam usaha perfilman seluloid nasional di masa mendatang.