Abstract:
Kebutuhan rumah dalam jumlah besar, tarutama bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah (kurang lebih 70% dari jumlah penduduk Indonesia) telah manghasilkan program pengadaan rumah
inti sabagai salah satu jalan yang ditempuh pemerintah untuk mengataai persoalan ini, dalam keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah. Rumah inti dengan sadar dibuat melalui penekanan/penurunan kualitas (luas lantai) dan kualitas (bahan, penampilan dan kenikmatan), dalam usaha mencapai pengadaan rumah dalam jumlah sebesar-besarnya dengan biaya yang serendah-rendahnya. Kecenderungan memperlihatkan bawa program pengadaan rumah inti ini akan diadakan terus oleh pemerintah dalam jumlah besar dimasa-masa mendatang. Tidak bisa dihindari maka melalui pendekatan ini kana tecipta suatu bentuk lingkungan pemukiman dengan karakteristik fisik yang tertentu, karena rumah merupakan salah satu alasan pembentuk kerekteristik fisik pada tatanan yang lebih luas lagi, yaitu tingkat lingkungan. Rumah (sebagaimana karya arsitektur lainnya) adalah cerminan totalitas pengaruh faktor-faktor budaya, lingkungan alami dan teknolohi (keterempilan dalam pengelolaan sumber daya). Melalui penggolongan terhadap kondisi fisik yang terjadi pada rumah ini yang sudah dihuni dalam jangka waktu tertentu, maka dapat direkam gejala visual yang terjadi pada keseluruhan populasi pada lokasi yang terpilih, yaitu Perumahan Sarijadi. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada proporsi yang sama dengan gejala pada populasi tersebut, dengan demikian metodologi yang terpilih dalam penentuan sampel dapat digolongkan sebagai "stratified random sampling". Hasil yang diperoleh diharapkan dapat memberikan pandangan-pandangan yang berguna bagi penetuan sikap dalam perancangan rumah inti pada khususnya, maupun bagi penentuan kebijaksanaan yang mengawalinya, demi terciptanya tatanan lingkungan pemukiman yang tertib dan teratur secara fisik seperti yang dicita-citakan. Serbagai satu penelitian ilmiah, hasil studi ini bersifat terbuka untuk dilanjutkan dan dikembangkan bagi penelitian dalam skala yang lebih besar, maupun dikaitkan dengan bidang keilmuan lainnya (seperti psikologi sosial, kesehatan lingkungan, perilaku, dll) yang mempunyai kepentingan yang sama bagi bentuk lingkungan permukiman yang layak.