Abstract:
Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan pasif dan tanggap lingkungan
pada bukaan pencahayaan alami siang hari. Rancangan bukaan pencahayaan
menggunakan cahaya matahari langsung dari arah Timur dan Barat. Hasil
rancangan ini merupakan bagian dari sistem pencahayaan yang menggunakan
cahaya matahari langsung di mana terdapat beberapa komponen lain yang
menyalurkan dan mendistribusikan dalam sistem pencahayaan tersebut.
Konsep bukaan pencahayaan menggunakan kaidah refleksi dan refraksi cahaya
matahari langsung untuk mencapai posisi horisontal agar dapat diteruskan
sedalam mungkin ke tengah gedung. Kajian dilakukan menggunakan model fisik
tiga dimensi berbentuk prisma dengan bahan akrilik yang diuji secara bertahap.
Pertama adalah uji refleksi dengan menggunakan cahaya laser, kedua uji refleksi
dan refraksi dengan cahaya buatan dan ketiga uji refleksi dan refraksi dengan
cahaya matahari.
Hasil penelitian menunjukkan prisma refleksi dan refraksi mampu membelokkan
cahaya laser secara sempurna. Sedangkan uji refleksi dan refraksi dengan cahaya
buatan dan cahaya matahari menunjukkan kemampuan menyalurkan cahaya
matahari langsung hingga kedalaman 12 meter dari bukaan pencahayaan. Untuk
mencapai tingkat pencahayaan yang seragam dilakukan kajian komposisi prisma
dimana komposisi tersebut dapat meningkatkan keseragaman dari tingkat
pencahayaan di dalam pipa cahaya horisontal.
Bukaan pencahayaan ini tepat digunakan pada fasad gedung-gedung tebal dengan
memanfaatkan ruang plenum untuk melengkapi sistem pencahayaan samping
(jendela kaca). Bukaan pencahayaan berukuran 30x30 cm mampu bekerja secara
optimum pada kedalaman 2,4-4,2 meter dari bukaan pencahayaan pada simulasi di
laboratorium dengan sumber cahaya sebesar 1000 lux. Sistem pencahayaan ini
berpotensi meningkatkan efisiensi energi pencahayaan pada gedung.