Abstract:
Pada dasarnya dalam proses pembangunan permukiman sangat erat kaitannya dengan kondisi masyarakat penggunanya. Oleh sebab itu pembangunan fisik suatu kawasan lingkungan permukiman dapat dinilai keberhasilannya berdasarkan tingkat keterlibatan partisipasi masyarakat. Keterlibatan warga masyarakat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan terbentuknya fisik lingkungan melalui penataan letak bangunan yang dibutuhkan, bentuk-bentuk yang diciptakan secara bersama antara yang memberi pengetahuan dan warga masyarakat. Proses pembangunan yang terdiri dari tahap perencanaan lingkungan, tahap perancangan bangunan huniandan bangunan fungsi lain, tahap pelaksanaan fisik bangunan serta tahap pemanfaatan lingkungan dan bangunan rumah oleh warga masyarakat. Penelitian ini membahas hubungan antara konsep perancangan arsitektur desa dengan partisipasi masyarakat warganya melalui tingkat keberhasilannya dala kasus pembangunan kembali permukiman Desa Ngibikan, Bantul Yogyakarta.