dc.contributor.author |
Herwindo, Rahadhian Prajudi |
|
dc.date.accessioned |
2017-06-15T05:09:36Z |
|
dc.date.available |
2017-06-15T05:09:36Z |
|
dc.date.issued |
2008 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/2354 |
|
dc.description.abstract |
Potensi yang berasal dari arsitektur candi (arsitektur sakral Hindu-Budha) telah diupayakan untuk diadaptasikan pada masa pasca Hindu-Budha. Desain Arsitektur candi menunjukkan adanya konsep yang dinamis-adaptif, visioner (kebaruan-modern), sinkritisme (akomodatif), dualitas, pro-historis-regionalisme, seperti pendekatan yang dikembangkan dalam posmodernis 1000 tahun kemudian. Candi dapat dipahami sebagai sebuah ‘Place’ atau mempunyai nilai ‘place’ yang mereperesentasikan arsitektur purbakala masa lampau dan dianggap telah menjadi collective memory secara unself -conscious/ alamiah pada masa pasca Hindu-Budha. Candi dianggap merupakan salah satu hasil dari local genius-nya Nusantara dan dapat merupakan reference yang berakar pada ‘local historical prototypes’. Melalui historic precedent dapat dikaji peranannya dalam membentuk salah satu‘karakter’ dan ‘spirit of place’ (genius loci) ke-Indonesia-an.
Pengadaptasian arsitektur candi pada jaman Islam adalah mengarah pada adanya semangat pelestarian/pengagungan yang ‘memusakakan’ budaya masa lalu. ‘Islam’ mendayagunakan apa yang telah ada dan melakukan penggubahan pemaknaannya secara evolutif menjadi lebih Islami. Seni arsitektur percandian pada era Majapahit lebih berpengaruh terhadap arsitektur Masjid Awal berikut cungkup makam dan komponen arsitektural di sekitarnya Hal ini dapat dilihat dari morfologi tampak bangunan masjid, makam, gapura, dsb pada masa Islam. Fenomena tersebut menunjukkan adanya penggunaan nilai-nilai yang berlandaskan pada bangunan sakral pada masa lampau yang kemudian digunakan sebagai konsep untuk bangunan tempat tinggal, terbukti adanya penggunaan yang nyata dari bangunan-bangunan sakral pada masa sebelumnya yang dimodifikasi menjadi susunan dalam rumah tradisional Jawa pada masa Mataram Islam, termasuk pula modifikasi dalam tata ruang perkotaannya, dalam konsep Moncopat.. Hubungan dengan masa lalu adalah keharusan bagi munculnya tradisi yang baru dan penuh kepercayaan diri (ke-optimisan). Berdasarkan pembahasan di atas maka nyatalah bahwa arsitektur candi merupakan unsur terpenting dalam perkembangan arsitektur di Indonesia. |
en_US |
dc.publisher |
Jurusan Arsitektur - Fakultas Teknik UNPAR |
en_US |
dc.relation.ispartofseries |
Research Report - Engineering Science;Vol.1 2008 |
|
dc.subject |
BANGUNAN SAKRAL - HINDU - BUDHA |
en_US |
dc.subject |
ARSITEKTUR TRADISIONAL JAWA |
en_US |
dc.title |
Kajian perkembangan desain bangunan sakral Hindu-Budha di Jawa : transformasi dan adaptasi dalam arsitektur pada masa Islam (Tradisional Jawa) |
en_US |
dc.type |
Research Reports |
en_US |