Abstract:
Masyarakat seringkali merasa kesulitan dalam mengakses pelayanan publik sebab lokasi pelayanan yang berbeda-beda sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang besar untuk mendapatkan layanan. Hal tersebut coba diselesaikan oleh pemerintah dengan menciptakan inovasi Mal Pelayanan Publik (MPP) yang mengintegraskan 97 layanan dari 28 instansi pemerintah di Kota Bandung. Nilai yang ingin diterapkan dari MPP kepada masyarakat adalah efisiensi, aksesibilitas, dan transparansi layanan yang dapat memudahkan masyarakat. Salah satu penyedia layanan di MPP adalah Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Diciptabintar) Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui inovasi apa saja yang diterapkan oleh Diciptabintar di MPP dan mengetahui nilai apa saja yang terdapat dalam inovasi yang diterapkan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori nilai inovasi "The Four Bottom Lines of Public Sector Innovation” dari Christian Bason. Teori tersebut diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumen, wawancara, dan observasi. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Diciptabintar sudah menerapkan inovasi di empat bidang yaitu inovasi administratif, inovasi pelayanan, inovasi kebijakan, dan inovasi demokrasi. Dari penelitian ini juga diketaui nilai inovasi yang terkandung dalam inovasi yang diterapkan yaitu; produktivitas, pengalaman pelayanan, hasil, dan demokrasi. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti merekomendasikan beberapa saran yaitu: meningkatkan efisiensi layanan dengan menyederhanakan proses penerbitan dokumen; dan meningkatkan akuntabilitas pegawai membuat standarisasi pelayanan bagi pegawai penjaga loket Diciptabintar.