Abstract:
Saat ini, laju pertumbuhan industri manufaktur dan tekstil mengalami kenaikan dan semakin berkembang. Usaha bordir termasuk dalam industri manufaktur dan tekstil. Kramat Embroidery merupakan usaha bordir komputer, meskipun perusahaan sudah menggunakan teknik terbaru yang sudah menggunakan mesin dan terhubung langsung dengan komputer. Akan tetapi, perusahaan masih tetap menghasilkan produk gagal. Maka dari itu, berdasarkan permasalahan yang dialami oleh perusahaan, penelitian ini menggunakan lima dari tujuh alat bantu dari Total Quality Management (TQM) yaitu, flowchart, check sheet, pareto chart, control chart, dan cause and effect diagram. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui proses produksi bordir komputer, mengidentifikasi jenis kegagalan produk yang terjadi, mengetahui prioritas perbaikan, mengidentifikasi apakah produk gagal masih berada dalam batas kendali, dan mengetahui penyebab terjadinya produk gagal. Manajemen Kualitas total (Total Quality Management / TQM) merupakan suatu sistem di dalam manajemen yang melakukan perbaikan secara terus menerus dengan tujuan untuk peningkatan kualitas dan mencapai tujuan perusahaan. Maka dari itu, untuk mencapai efektivitas program tersebut, terdapat tujuh alat bantu TQM yaitu, Check sheet, scatter diagram, cause and effect diagram, pareto chart, flowchart, histogram, dan statistical process control. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif agar dapat memberikan gambaran masalah yang terjadi di Kramat Embroidery. Selain itu, penelitian ini menggunakan jenis data mixed method yaitu dengan data kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara, observasi dan studi literatur. Data kuantitatif pada penelitian ini yang didapatkan dari studi literatur diolah menggunakan check sheet, pareto chart, dan control p-chart. Sedangkan, data kualitatif yang didapatkan dari hasil wawancara dan observasi, diolah menggunakan flowchart dan cause and effect diagram. Hasil penelitian dengan menggunakan process flowchart, menunjukkan bahwa terdapat sebelas proses yang dilalui dari menerima desain pelanggan hingga penyerahan kembali produk akhir hasil bordir ke pelanggan. Dilihat dari data check sheet, terdapat informasi tiga jenis produk gagal yaitu bolong yang disebabkan oleh jarum patah, penumpukan benang dan benang renggang dengan masing-masing jumlah total produk gagalnya yaitu 169 unit, 123 unit, dan 321 unit. Dilihat dari pareto chart, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan yaitu benang renggang karena memiliki persentase produk gagal tertinggi yaitu 52.37%. Dari hasil perhitungan menggunakan control p-chart, data produk gagal Kramat Embroidery selama bulan Oktober 2023 berada di dalam kontrol, akan tetapi data menunjukkan erratic behavior sehingga perlu untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Selain itu, dilihat dari hasil analisis menggunakan cause and effect diagram, penyebab-penyebab terjadinya produk gagal yaitu manusia, mesin, material dan metode. Saran yang dapat diberikan agar perusahaan dapat mencapai tidak adanya produk gagal, yaitu pada metode diberikannya SOP yang jelas kepada karyawan. Pada manusia, diharapkan perusahaan dapat melakukan penyamaan persepsi terkait SOP, memberikan arahan kepada karyawan setiap hari, dan memilih 1 karyawan senior. Pada mesin, diharapkan perusahaan dapat membuat jadwal maintenance secara rutin, melakukan setting kecepatan sebelum memulai produksi dan pengecekan terhadap pengerjaan bordir setelah terjadinya error. Selain itu, pada material bordir, diharapkan karyawan selalu melakukan pengecekan terhadap benang, jarum, dan alas bordir sebelum memulai produksi.