dc.description.abstract |
Kepemimpinan adalah suatu konsep yang sangat penting, karena
kepemimpinan dapat menentukan maju atau mundurnya suatu organisasi. Para pemimpin pada perguruan tinggi tentu membutuhkan gaya kepemimpinan yang tepat, agar organisasinya dapat bertahan menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang terjadi
di lingkungannya, bahkan dapat terus berkembang. Dari hasil studi literatur dibuat kesimpulan, ada kemungkinan Kepemimpinan Melayani adalah gaya kepemimpinan yang dianggap penting pada perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Konsep Kepemimpinan Melayani mula-mula dicetuskan oleh Greenleaf(Greenleaf, I 977). Kemudian banyak ahli kepemimpinan dan praktisi yang mendukung konsep tersebut. Mereka mempublikasikan berbagai artikel mengenai keberhasilan Kepemimpinan Melayani (Batten, 1992; Blanchard, 1992, 1995, 2000; Covey, 1990,
1994a, 1994b; Senge, 1994; Spears, 1995, 1996, 1998; Neuschel, 1998). Dari berbagai sumber informasi yang didapat, belum ada penelitian tentang model Kepemimpinan Melayani yang dianggap penting pada perguruan tinggi ekonomi Katolik di Indonesia, maka dilakukan penelitian dengan judul MODEL KEPEMIMPINAN MELAYANI(SERVANT LEADERSHIP) PADA PERGURUAN TINGGI KATOLIK DI INDONESIA. Penelitian ini bertujuan untuk membentuk model Kepemimpinan Melayani pada perguruan tinggi Katolik di Indonesia, mengetahui elemen-elemen apa saja yang dianggap dapat merefleksikan konstruk Kepemimpinan Melayani pada perguruan tinggi Katolik di Indonesia, mengetahui ekmen-elemen dari model Kcpemimpinan Melayani yang dianggap sangat penting oleh para dosen tetap pada perguruan tinggi Katolik di
Indonesia, mengetahui apakah ada perbedaan pendapat diantara para dosen yang menjabat dengan yang tidak menjahat, dan para dosen pria dengan wanita mengenai elemen-elemen yang dianggap sangat penting pada model Kepemimpinan Melayani pada perguruan tinggi Katolik di Indonesia. Pada penelitian ini dibuat model Kepemimpinan Melayani, yang terdiri dari 3 dimensi, 18 faktor, dan 69 indikator. Hipotesis yang dibuat adalah: semua elemen (3 dimensi, 18 faktor, dan 69 indikator) dari model yang dibuat dapat merefleksikan konstruk Kepemimpinan Melayani yang diukur. Unit analisis penelitian ini adalah para dosen tetap pada Perguruan Tinggi Ekonomi Katolik di Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 361 dosen tetap. Hasil
uji terhadap alat-ukur, menunjukkan valid dan reliabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, angket, dan fokus group discussion. Data yang digunakan adalah data primer, dan variabel yang diukur berskala nominal dan numerikal (interval).
Data yang bcrhasil dikumpuikan tidak berdistribusi normal, sehingga digunakan teknik estimasi Generalized Least Squared (GLS), untuk analisis faktor konfirmatori. Hasil uji hipotesis dari analisis faktor konfirmatori berjenjang tiga, menunjukkan semua hipotesis nol ditolak, berarti hipotesis alternatif yang dibuat tidak ditolak, yaitu semua elemen (3 dimensi, 18 faktor, dan 69 indikator) dari model yang dibuat dapat merefleksikan konstruk Kepemimpinan Melayani yang diukur. Hasil analisis deskriptif, menunjukkan bahwa Kepemimpinan Melayani dianggap sangat penting oleh para responden. Ada perbedaan tingkat kepentingan Kepemimpinan Melayani menurut responden berdasarkan gender dan jabatan, sehingga pemimpin perlu memperhatikan adanya perbedaan tingkat kepentingan tersebut walaupun
perbedaannya tidak terlalu besar. Para pemimpin pada perguruan tinggi Katolik di Indonesia disarankan untuk menggunakan Karakteristik Kepemimpinan Melayani, pada saat memimpin maupun pada
saat akan memilih calon pemimpin. |
en_US |