Abstract:
Gereja Katolik di Indonesia memiliki bentuk yang beragam disebabkan oleh pengaruh budaya setempat. Peralihan fungsi dari bangunan rumah tinggal menjadi Gereja Katolik membuat Gereja Santa Maria De Fatima Jakarta memiliki bentuk yang berbeda dari gereja lain. Terletak pada kawasan pecinan, tempat isolasi warga Tionghoa pada abad 17, kawasan yang sekarang dikenal dengan Glodok masih memiliki budaya Tionghoa yang kental dengan penduduk homogen. Bangunan rumah tinggal merupakan bekas peninggalan Kapitan Tjoe yang memiliki bentuk sama seperti bangunan tipologi rumah Tionghoa. Bentuk rumah masih terjaga karena bangunan menjadi peninggalan bersejarah, yang dilindungi oleh pemerintah sebagai Bangunan Cagar Budaya. Penyesuaian fungsi terhadap kondisi eksisting menjadi sebuah tantangan untuk tetap mempertahankan simbol tradisi Tionghoa namun tetap memunculkan makna utamanya yaitu sakralitas Gereja Katolik. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang mendeskripsikan keadaan Gereja Santa Maria De Fatima Jakarta dan membandingkan dengan teori sakralitas Gereja Katolik dan simbol-simbol tradisi Tionghoa. Pengumpulan data berupa observasi secara langsung, penggambaran ulang dan pertanyaan dengan menggunakan triangulasi sumber. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan penjabaran lingkup arsitektur yang sudah ditentukan yaitu tampak depan, Narthex, Nave, dan Sanctuary. Pertanyaan dilakukan secara terbuka dan tertutup agar mendapatkan hasil yang luas dan mendetail. Hasil yang ditemukan didapatkan dari penjabaran ritual Katolik akan menjabarkan mengenai simbol sakral Katolik pada Gereja Santa Maria De Fatima, dan penjabaran data terkait simbol simbol Tradisi Tionghoa pada Gereja Katolik Santa Maria De Fatima. Relasi antara ritual Katolik dengan simbol-simbol tradisi Tionghoa pada Gereja Katolik Santa Maria De Fatima dapat terungkap berdasarkan data yang sudah dijabarkan sesuai dengan kelompok, yaitu tampak depan, Narthex, Nave dan Sanctuary. Relasi tersebut untuk mengungkapkan adanya hubungan antara simbol sakralitas Katolik dengan simbol tradisi Tionghoa atau tidak pada Gereja Katolik Santa Maria De Fatima Jakarta.