Abstract:
Pencahayaan alami merupakan bagian dari aspek yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu bangunan. Dengan memaksimalkan pencahayaan alami, bangunan dapat menghemat energi dengan tidak bergantung sepenuhnya terhadap pencahayaan buatan. Tasikmalaya Creative Center sebagai bangunan publik, memanfaatkan pencahayaan alami pada beberapa ruang sebagai pencahayaannya. Performa pencahayaan alami pada suatu bangunan dikatakan baik apabila bangunan berhasil memenuhi standar kuantitas pencahayaan dan standar kualitas pencahayaan. Performa pencahayaan alami pada bangunan ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, Dua di antaranya adalah fasad anyaman dan elemen pelingkup ruang. Pada fasad anyaman, faktor yang mempengaruhi performa pencahayaan alami adalah kerapatan fasad anyaman dan desain pola anyaman pada tampilan fasad. Selain itu, pada elemen pelingkup ruang, faktor yang dapat mempengaruhi performa pencahayaan alami dapat berupa tekstur, warna, dan material bidang pantul cahaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbasis metode deskriptif - evaluatif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan pengukuran secara langsung menggunakan alat luxmeter dan juga simulasi menggunakan software Lightstanza .Setelah itu, hasil dari pengukuran tersebut dianalisis dengan menggunakan teori pencahayaan alami . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kerapatan fasad anyaman berdampak terhadap nilai VT ( visual transmittance )yang menentukan besaran cahaya yang masuk ke dalam bangunan, Selain itu elemen pelingkup ruang juga memberikan pengaruh dalam nilai reflektansi yang mempengaruhi pendistribusian cahaya dalam suatu ruang.