Abstract:
Lumpur Sidoarjo atau juga dikenal dengan lumpur lapindo adalah peristiwa penyemburan lumpur panas di lokasi pengeboran milik Lapindo Brantas Inc. yang terjadi sejak tahun 2006 silam, sebagai upaya menahan dan menampung semburan lumpur panas hasil erupsi atau mud volcano maka dikonstruksi tanggul penahan keliling. Tanggul penahan keliling dikonstruksi dalam waktu singkat dan sedikit mempertimbangkan kelayakan teknis sehingga dapat dikatakan tanggul merupakan non-engineered embankment yang sangat berisiko terjadi kegagalan, umumnya disebut dengan dam-break. Salah satunya yang berpotensi dam-break adalah pada tanggul sisi timur laut atau titik P.75 yang sangat dekat dengan pemukiman dusun Kalitengah Selatan, Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi arah pergerakan lumpur (mudflow) dan area yang terkena dampak apabila titik tanggul mengalami kegagalan yaitu pada area timur laut tanggul. Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan simulasi pergerakan lumpur dengan menggunakan program FLO-2D dan HEC-RAS. Dilakukan 5 skenario yang berbeda yaitu dengan nilai LI (Liquidity index) yang berbeda-beda. Hasil akhir kedua program menunjukkan bahwa semakin besar nilai LI dampak area deposisi semakin luas dan hingga ke area pemukiman. Selain itu, juga dikembangkan peta zona resiko bahaya dan upaya mitigasinya.