dc.description.abstract |
Truk merupakan salah satu kendaraan andalan para pengusaha atau pelaku bisnis, hal ini dikarenakan truk dapat mengangkut muatan yang sangat berat untuk jarak yang sangat jauh, salah satu jenis truk yang sering digunakan adalah heavy truck. Pada negara Indonesia terdapat beberapa dealership yang mendistribusikan heavy truck, salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan PT. X yang berlokasi di Jakarta selatan. Perusahaan PT.X perlu untuk tetap menjaga karyawannya agar tetap tinggal pada perusahaan untuk mengurangi jumlah turnover yang cukup tinggi. Pada PT. X Jakarta Selatan turnover intention disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stress kerja dan Pengembangan Karir. Stress kerja yang timbul pada sebuah organisasi memang tidak dapat dihindari, tetapi stress kerja jika dapat dikelola dengan baik maka akan menjadi pendorong serta mampu meningkatkan frekuensi kerja dari para karyawan. Faktor lainnya yang mempengaruhi turnover intention pada PT. X Jakarta Selatan adalah Pengembangan Karir. Pengembangan Karir dapat diartikan sebagai sebuah upaya dari manajemen sumber daya manusia yang dilakukan untuk membantu para karyawan merencanakan jenjang karir mereka di tempat mereka bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh stress kerja dan pengembangan karir terhadap turnover intention karyawan PT. X Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu dua variabel independen (X) dan satu variabel dependen (Y). Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini adalah stress kerja (X1) dan pengembangan karir (X2), variabel dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah turnover intention. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kausal dengan metode kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner akan dibagikan kepada 50 karyawan non manager PT. X Jakarta Selatan. Kuesioner terbagi kedalam empat bagian, bagian satu berisi tentang data responden yang terdiri dari 8 pernyataan, bagian kedua berisi pernyataan tentang stress kerja sebanyak 14 pernyataan, bagian ketiga berisi pernyataan tentang pengembangan karir sebanyak 16 pernyataan dan bagian keempat berisi pernyataan tentang turnover intention sebanyak 18 pernyataan. Hasil kuesioner akan diuji menggunakan uji normalitas, uji multikoliearitas, uji heteroskedastisitas, uji regresi linier berganda, Uji koefisien determinasi, Uji signifikansi simultan. Pengolahan data dibantu dengan program IBS SPSS Statistics version 23 untuk menganalisis hasil kuesioner yang didapatkan dari responden. Berdasarkan hasil olah data yang telah dilakukan oleh peneliti, didapatkan hasil bahwa variabel stress kerja mempengaruhi turnover intention secara positif dan signifikan dengan nilai sebesar .607. Hasil lain menunjukkan bahwa variabel pengembangan karir tidak memiliki pengaruh terhadap turnover intention. Hasil pengolahan data lainnya menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji regresi linier berganda didapatkan hasil nilai sebesar .607 untuk variabel stress kerja dan nilai sebesar -.172 untuk variabel pengembangan karir dan nilai signifikansi .000 untuk variabel stress kerja dan nilai signifikansi .162 untuk variabel pengembangan karir. R Square memiliki nilai 0.581 yang menunjukkan bahwa tingkat pengaruh stress kerja dan pengembangan karir secara Bersama memiliki pengaruh 58% terhadap turnover intention. Nilai F-hitung > F-tabel = 32.612 >3.195 dan nilai Sig. = .000 < .0.05. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa stress kerja dan pengembangan karir secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap turnover intention. |
en_US |