dc.description.abstract |
Pada saat ini Kelompok Bidang Ilmu (KBI) Manajemen dan Rekayasa Konstruksi mempunyai 3 (tiga) orang staf pengajar yang merupakan 11,11% dari populasi staff pengajar Jurusan Teknik Sipil. Selama
berdirinya UNPAR, evaluasi terhadap pengembangan penelitian (hasil skripsi) di KBI MRK belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan studi mengenai pengolahan dan pengelompokkan data skripsi mahasiswa untuk KBI MRK selama periode Januari 1997 sampai dengan Maret 2009 atau sekitar 12 (dua belas) tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengelompokkan dan mengolah data skripsi mahasiswa KBI MRK UNPAR selama 12 (dua belas) tahun terakhir, berdasarkan 10 (sepuluh) klasifikasi ASCE (American Society of Civil Engineers). Metodologi yang digunakan adalah survai literatur dan pengumpulan data di perpustakaan UNPAR dan Tata Usaha bagian Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UNPAR. Minat tertihggi dan kedua tertinggi hasil skripsi mahasiswa UNPAR untuk KBI MRK ada pada kelompok Material-Metode Konstruksi dan Biaya dan Penjadwalan. Sementara itu, minat terendah dan kedua terendah hasil skripsi mahasiswa UNPAR untuk KBI MRK ada pada kelompok Robot-Otomasi dan Teknologi
Informasi. Besarnya minat untuk Material-Metode Konstruksi dan Biaya Penjadwalan disebabkan oleh karena perkembangan metode dan material konstruksi yang berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan
material dan metode tersebut seringkali dikaitkan dengan waktu dan biaya yang dibutuhkan. Sementara itu klasifikasi robot-otomasi dan teknologi informasi memiliki skor rendah disebabkan oleh perkembangan
teknologi dan informasi di dunia koristruksi Indonesia belum terlalu berkembang. Lain halnya dengan negara-negara maju yang sudah menerapkan teknologi dan informasi dalam proyek-proyek yang mereka miliki, guna mendukung kesuksesan proyek. Pada tahun 2003, adalah jumlah terbesar peminat KBI MRK dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya, yaitu sebanyak 87 (delapan puluh tujuh) mahasiswa. Melihat trend perkembangan peminat KBI MRK dari
tahun 2001-2003, yang meningkat, maka dapat dilihat salah satu faktor penyebab peningkatan tersebut adalah menggeliatnya kembali konstruksi di Indonesia, setelah diterpa badai besar krisis moneter tahun 1998. Sedangkan pada tahun 2007 adalah jumlah terendah peminat KBI MRK dibandingkan dengan tahun-tahun lainnya, yaitu sebanyak 7 (tujuh) mahasiswa. Salah satu faktor penyebab penurunan jumlah peminat KBI MRK pada tahun tersebut, disebabkan oleh beberapa pengajar KBI MRK yang melanjutkan studinya. |
en_US |