dc.description.abstract |
Teologi Tubuh adalah serangkaian ajaran yang memaparkan bahwa tubuh manusia dan
seksualitas memiliki makna teologis yang mendalam, mencerminkan citra Allah, dan panggilan untuk saling mencintai dalam konteks perkawinan. Yohanes Paulus II menegaskan bahwa seksualitas bukan hanya sekadar tindakan fisik, tetapi merupakan ekspresi cinta yang tulus dan total antara suami dan istri, yang bertujuan untuk kesatuan dan prokreasi. Ajaran ini
menekankan pentingnya integritas dan martabat dalam hubungan seksual, menolak segala bentuk objektifikasi dan penyalahgunaan tubuh. Penelitian ini menganalisis bagaimana prinsip-prinsip “Teologi Tubuh” dapat diterapkan dalam kehidupan perkawinan untuk membangun hubungan yang lebih harmonis dan kudus. Penelitian ini juga membahas tantangan yang dihadapi pasangan dalam dunia modern yang seringkali menekankan kebebasan seksual yang menyimpang dari nilai-nilai Kristiani. Dengan menggali pandangan Yohanes Paulus II,
penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pasangan dapat hidup sesuai dengan panggilan ilahi mereka, menghormati tubuh sebagai karunia dari Tuhan, dan membangun keluarga yang kuat berdasarkan cinta, kesetiaan, dan hormat satu sama lain. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya menegaskan kembali nilai-nilai moralitas Katolik dalam konteks perkawinan, tetapi juga menawarkan panduan praktis bagi pasangan yang ingin menjalani kehidupan perkawinan yang penuh makna dan kesucian, sesuai dengan ajaran Teologi Tubuh. |
en_US |