Abstract:
Sakramen pengurapan orang sakit seringkali menjadi subjek pelbagai
kesalahpahaman di kalangan umat beriman. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan menganalisis kesalahpahaman tersebut serta menawarkan
solusi untuk memulihkan pemahaman yang benar mengenai sakramen ini.
Kesalahpahaman yang umum ditemui termasuk pandangan bahwa sakramen ini
hanya diberikan menjelang kematian dan bahwa pengurapan selalu menghasilkan
kesembuhan fisik. Melalui kajian literatur dan analisis dokumen Gereja, terutama
Sacrosanctum Concilium, ditemukan bahwa sakramen ini juga diberikan kepada
mereka yang menderita penyakit serius, dengan tujuan utama memberikan kekuatan
rohani dan pengampunan dosa. Tidak tertutup kemungkinan bahwa sakramen
pengurapan orang sakit membawa pemulihan fisik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Penelitian ini menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan bagi umat beriman
tentang makna dan tujuan sakramen pengurapan orang sakit serta peran pastoral
yang lebih aktif dalam mendampingi umat dalam menghadapi penyakit dan
penderitaan. Pendidikan ini perlu dilakukan secara sistematis dan terus-menerus
agar umat dapat memahami sakramen ini secara mendalam dan tidak lagi terjebak
dalam kesalahpahaman yang telah lama ada. Selain itu, peran pastoral yang lebih
aktif dalam mendampingi umat yang sakit dan menderita juga sangat penting.
Pendampingan pastoral yang baik akan membantu umat merasa didukung dan
diperhatikan oleh komunitas Gereja sehingga mereka dapat merasakan kehadiran
Tuhan yang menghibur dan menyembuhkan melalui sakramen ini. Dengan
demikian, kesalahpahaman dapat diminimalisir dan umat semakin memahami serta
menghayati sakramen ini dalam kehidupan beriman mereka.