dc.description.abstract |
Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar mengembangkan infrastruktur transportasi publik di Indonesia. Pembangunan infrastruktur transportasi umum terbukti berperan penting dalam mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi. Tidak bisa dipungkiri, kota-kota besar di Indonesia seperti Kota Bandung kesulitan dalam menghadapi kepadatan dan kemacetan. Transit Oriented Development (TOD) dengan arah pengembangan bangunan fungsi campuran atau mixed-use building dapat menjadi salah satu alternatif untuk memerangi permasalahan tersebut. Stasiun Bandung menjadi salah satu kawasan rencana TOD yang dicanangkan oleh pemerintah Kota Bandung. Namun, implementasi konsep TOD tersebut belum sepenuhnya diterapkan. Melihat potensi kawasan yang besar, maka pengembangan TOD tersebut dapat direalisasikan pada sebuah tapak pool bus di kawasan cagar budaya Stasiun Bandung yang terletak pada Jalan Kebon Kawung Nomor 20, Kota Bandung, Jawa Barat. Lokasinya yang berada pada kawasan cagar budaya mengharuskan pengembangan tersebut menghormati bangunan cagar budaya di dalam kawasan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengembangan fungsi, pedoman, dan gagasan desain yang sesuai pada objek studi dengan pertimbangan prinsip transit oriented development. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian akan menghasilkan produk berupa pedoman dan gagasan desain. Pedoman yang dihasilkan adalah pedoman perancangan bangunan baru dengan pertimbangan TOD dan konservasi kawasan cagar budaya, pedoman pemilihan fungsi, dan pedoman kebutuhan ruang. Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai kalangan. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan TOD pada kawasan Stasiun Bandung. Bagi akademisi, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terkait konsep TOD dan konservasi kawasan cagar budaya khususnya di Kota Bandung. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat memperkenalkan konsep transit oriented development dan konservasi kawasan cagar budaya. |
en_US |