dc.description.abstract |
Dalam membuat keputusan pembelian saham suatu perusahaan, salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan investor adalah kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan mencerminkan proses bisnis serta kondisi perusahaan yang kemudian terlihat pada pergerakan harga sahamnya. Dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap kenaikan permintaan batubara, maka perusahaan - perusahaan batubara di Indonesia mendapatkan dampak positif terhadap harga saham yang mengalami kenaikan. Namun, tidak semua perusahaan batubara mengalami kenaikan harga saham. Pada periode September 2021 hingga Juni 2023, harga saham PT Harum Energy, Tbk. cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kinerja keuangan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham PT Harum Energy, Tbk. periode September 2021 - Juni 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dan explanatory study. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi dengan menggunakan data dari laporan keuangan, laporan tahunan, dan public expose dari PT Harum Energy, Tbk (HRUM) yang bersumber dari situs Indonesia Stock Exchange (IDX) pada www.idx.co.id, website resmi dari PT Harum Energy, Tbk (HRUM) pada http://www.harumenergy.com/en/investor-relations/37/annual-report, dan website Investing.com https://id.investing.com/equities/harum-energy. Penelitian ini menggunakan software IBM SPSS Ver. 23. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik itu secara parsial (0,035<0,05) maupun simultan (0,006<0,05), EPS berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Sementara itu, untuk CR, DER, ROA, ROE, NPM, dan PBV tidak berpengaruh terhadap harga saham. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa dalam kondisi tidak normal (berkurangnya pasokan energi batu bara), dibandingkan kinerja keuangan perusahaan, investor lebih fokus pada keuntungan penjualan per lembar saham. Dalam peristiwa ini, investor merespon negatif keuntungan penjualan per lembar saham perusahaan HRUM dengan menurunnya harga saham HRUM disaat perusahaan batubara lainnya justru mengalami kenaikan. |
en_US |