Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus-kasus relokasi kampus-kampus besar di Indonesia dari lokasinya semula. Semua kampus yang direlokasi ini asalnya berada di tengah kota, kemudian dipindahkan ke luar kota ataupun daerah pinggiran. Alasabn klise pemerintah rezim Suharto adalah bahwa kampus-kampus ini
memerlukan lahan yang cukup luas untuk pengembangannya, serta usaha
menghindarkan pusat kota dari kekumuhan dan kemacetan lalu lintas akibat adanya kampus-kampus besar itu.
Di balik alasan klise tersebut Penulis ingin menganalisis adanya alasan lain
yang sebenamya sangat politis sebagai usaha Suharto dalam rangka mempertahankan
kekuasaan-nya dari rongrongan gerakan moral mahasiswa. Hipotesa yang diambil
adalah bahwa pemerintah rezim Suharto sengaja memindahkan kampus-kampus
besar tersebut sebagai mekanisme kontrol terhadap gerakan mahasiswa. Begitu
mahasiswa ingin turun ke jalan menuntut turunnya Suharto, pemerintah akan dengan
mudah munutup jalanan menuju ke kota. Dengan dampak demonstrasi mahasiswa
akan terpasung secara efektif.
Oleh karena nuansa penelitian ini lebih menjurus ke arah tuduhan, maka
metode yang dinilai tepat untuk itu adalah Realisme yang menyoroti struktur dan mekanisme.
Benar tidaknya tuduhan ini diserahkan pada para ·pembaca untuk
menilainya, karena bagaimana-pun kajian sejarah tidak akan pemah bisa dibuktikan
secara empiris.