Abstract:
Pada era globalisasi yang mementingkan modernitas dan teknologi,
bangunan-bangunan publik banyak menggunakan energi secara berlebihan
sehingga dampaknya sangat buruk bagi lingkungan. Dengan memproduksi
bangunan yang boros energi, secara tidak langsung arsitek bertanggungjawab terhadap krisis global warming yang sedang ramai dibicarakan saat ini. Karena itu sudah sewajarnya arsitek harus lebih peduli terhadap isu tersebut. Setelah terjadinya krisis energi pada pertengahari tahun 1970-an, akibat dari embargo minyak, penggunaan pencahayaan alami yang sebelumnya kurang dioptimalkan, mulai digali kembali potensinya. Selain alasan dapat menjadi salah
satu pembentuk elemen estetis pada bangunan, ternyata penggunaan
pencahayaan alami juga merupakan salah satu cara dalam meminimalkan
penggunaan energi yang terlalu berlebihan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui cara penerapan berbagai teknik memasukan cahaya alami pada desain bangunan publik. Sehingga pada
akhirnya dapat merubah atau setidaknya mengurangi dampak buruk yang sudah ada dikarenakan global wanning, serta memberi inspirasi dalam hal merubah lingkungan sekitar menjadi lingkungan yang lebih baik untuk ditinggali saat ini dan untuk generasi yang akan datang.
Analisis dilakukan dengan mencari literatur berupa teori-teori yang
berhubungan dengan teknik memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan,
baik secara langsung ataupun tidak langsung, diantaranya mengenai sumber, pemanfaatan, pedoman dan persyaratan dasar, klasifikasi serta perilaku cahaya agar dapat dirujuk pada desain bangunan dari objek studi untuk tujuan mengurangi penggunaan energi.
Penelitian dilakukan pada desain bangunan-bangunan ramah lingkungan
yang menggunakan teknologi memasukkan cahaya yang tidak biasanya
diterapkan pada bangunan-bangunan publik, yaitu· Hongkong and Shanghai Bank Coorporation (HSBC) di Hongkong, Kimbell Art Museum di Texas, dan Mount Angel Library di Oregon.
Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa proses
memasukkan cahaya ke dalam bangunan dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Pada bangunan-bangunan yang distudi, ternyata memiliki kekhususan atau keunikan teknologi untuk memanen cahaya matahari semaksimal mungkin, sehingga pada akhirnya dapat menghemat pemakaian energi.