Abstract:
Puri Saren Agung Ubud merupakan area kawasan sisa peninggalan kerajaan yang terletak
di pusat Ubud, Bali. Luas kawasan Puri Ubud sekitar 16 hektar dan melingkupi beberapa bangunan
dan fasilitas penting seperti Istana Puri, Pura Puri, Museum Puri Lukisan dan Pasar Ubud. Puri Saren
Agung Ubud mencoba melestarikan kehidupan puri dengan menanggapi adaptasi bentuk terhadap
hal baru, dimulai dari aspek fisik dan non fisik bangunannya. Secara fisik memperlihatkan susunan
ruang terbentuk, konstruksi bangunan, dan material yang digunakan. Secara non fisik, yaitu
kepercayaan dan acara kerajaan mempengaruhi ruang dan perlingkupnya (struktur dan material) Puri
Saren Agung Ubud terus mengembangkan Puri sesuai dengan tradisi khususnya dalam budaya.
Tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat dan Puri menjadikan Ubud tempat yang menarik
bagi wisatawan, khususnya wisata budaya. Tiap ruang dengan fungsi sebagai area ritual dan
kepercayaan yang memiliki nilai sejarah hingga saat ini masih ada di puri menjadi suatu hal yang
menarik untuk diteliti, sehingga nantinya dalam penelitian ini akan dilakukan pemetaan terhadap
tatanan ruang puri. Kemudian akan dilakukan observasi terhadap aktivitas yang mempengaruhi
penataan ruang, serta penggambaran sistem konstruksi pada bangunan puri dan detail – detail elemen
arsitektural yang bersifat simbolik. Tujuan penelitian untuk Mengetahui ritual dan kepercayaan yang
dapat mempengaruhi ruang dan pelingkup ruang (struktur, konstruksi, material, dan warna).
Penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
bertujuan untuk membuat pendeskripsian secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai keadaan
terkini Puri Saren Agung Ubud yang dipengaruhi oleh sektor pariwisata. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapat gambaran dan informasi yang lebih jelas, lengkap, serta memungkinkan dan mudah
bagi peneliti untuk melakukan penelitian observasi. Data dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
bentuk ruang dan tatanan, serta struktur konstruksi dan material. Analisis terkait 2 data tersebut akan
dikaitkan dengan teori ritual dan kepercayaan yang dapat mempengaruhi bentuk ruang dan tatanan,
serta struktur dan material pada Puri Saren Agung Ubud.
Hasilnya adalah terdapat perubahan dan modifikasi pada tatanan ruang, mulai dari zonasi
palebahan yang disebabkan oleh akses pariwisata, tambahan fungsi ruang pada kawasan Ancak Saji
yang berfokus menjadi area berkesenian. Kemudian perubahan pada ruang terbuka yang tetap
mempertahankan natah sebagai orientasi bangunan, sehingga tidak terlalu merubah tatanan yang
telah ada. Beberapa bangunan juga mengalami perubahan, yaitu adanya tambahan fungsi ruang
dengan adanya fasilitas – fasilitas pariwisata, level lantai, dan material. Hasil analisis ini bertujuan
untuk tetap dapat mempertahankan nilai – nilai arsitektur tradisional Bali dalam pengembangan
kawasan Puri Saren Agung Ubud sebagai salah satu peninggalan kerajaan Ubud.