Abstract:
Mulanya pencahayaan buatan hanya berperan sebagai lighting function,
yaitu untuk memenuhi kebutuhan visual akan kuantitas yang disesuaikan dengan fungsi ruang dan jenis aktivitas yang dilakukan. Namun dalam perencanaan pencahayaan buatan, terutama pada bangunan komersial juga mempertimbangkan masalah kualitas untuk dapat menimbulkan aksentuasi, mengekspresikan karakter, mendefinisikan bentuk, memberikan efek tertentu, membangun eksistensi, memberikan pengalaman estetis, membangun image/kesan, memberi kenyamanan visual bagi pengamatnya, membangun harmoni, serta membangun suasana, yang dapat mempengaruhi 'deeper feeling' yaitu emosi, psikologis, dan intelektual dari penggunanya sehingga karya
arsitektur dapat lebih 'berbicara' melalui desain pencahayaan buatannya. Pelaksanaan penelitian dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap pesatnya perkembangan keberadaan clinic for dermatology di kota-kota besar di Indonesia. Pertimbangan selanjutnya adalah keinginan untuk lebih mendalami tentang bagaimana melalui perancangan yang optimal dari pencahayaan buatan, khususnya pada bangunan medical centerdapat memberikan nilai tambah dalam menciptakan suasana yang membentuk emosi dan psikologis bagi penggunanya clinic sebagai klinik spesialis kulit yang terdepan di Indonesia dipilih sebagai obyek studi, karena klinik ini akan terus dikembangkan dengan menambah lagi jaringannya di kota-kota besar di Indonesia. Dari bangunan clinic ini akan ditinjau mengenai pemanfaatan pencahayaan buatan dalam membentuk atmosfir yang dapat memberikan efek positif dalam desain baik pada interior maupun eksterior bangunannya. Penelitian kualitatif ini berangkat dari pengamatan yang didasarkan pada teori, khususnya mengenai kenyamanan visual dan psiko-visual. Kemudian dibuat kuesioner untuk memperkuat hasil pengamatan dan kesimpulan merupakan analisis akhir dari hasil pengamatan. Dari beberapa temuan sebagai hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa desain pencahayaan buatan pada bangunan clinic merupakan faktor fundamental dalam pembentukan persepsi visual yang telah berhasil menciptakan suasana hangat, nyaman, dan tenang, serta menciptakan kesan mewah dan merasa seperti tidak berada di sebuah medical center. Namun demikian, pencahayaan buatan bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam
pembentukan suasana ruangan. Pencahayaan tidak dapat terlepas dari desain interiorya. Pembentukan suasana tersebut dapat menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung dalam memilih klinik untuk memenuhi kebutuhannya dalam hal dermatology.