Abstract:
Embung Haekrit yang terletak di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diresmikan pada Tgl. 10 Juni 2012, memiliki volume tampungan bersih 2,39 juta m3, dimanfaatkan untuk irigasi seluas 200 ha dan air baku sebesar 30 lt/det.Didorong uleh berbagai kepentingan ini, maka perlu dilakukan suatu evaluasi Pemanfaatan air dari embung ini.Langkah awal dilakukan analisis ketersediaan air maupun kebutuhan air untuk berbagai kepentingan yang memanfaatkan air embung ini. Selanjutnya dilakukan simulasi untuk berbagai pola operasi air embung dengan menganalisis keseimbangan air untuk menemukan pola operasi yang optimal, artinya dengan ketersediaan air yang ada dapat dipenuhi berbagai kepentingan secara maksimal. Dalam studi ini juga dilakukan analisis pola operasi saat-saat air terbatas maupun berlebih, dalam suatu alokasi air yang akan dijadikan pegangan dalam penetapan aturan daerah guna mengatur pemanfaatan air embung yang berkelanjutan. Dengan pola operasi air Embung Haekrit yang jelas dan terinci, maka pengaturan pemberian air dapat dilakukan secara adil, bijak dan berkelanjutan, yang akan mendukung kedaulatan pangan maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengaturan ini dapat dijadikan pedoman dalam menyusun peraturan daerah yang akan semakin menyejahterakan masyarakat. Benlasarkan skcnario diatas, simulasi pemanfaatan air embung yang paling maksimal dan optimal dilaksanakan adalah Skenario 3,dimana kemampuan air irigasi dan kemampuan air baku bertambah dari kemampuan eksisting sekarang.