Abstract:
Sentul adalah suatu kawasan yang sedang melakukan banyak pembangunan yang terletak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Sejarah Geologi yang memperlihatkan Formasi Jatiluhur di wilayah tersebut, menunjukkan adanya clay shale. Penelitian dilakukan pada tiga lokasi yaitu lokasi penelitian 1 (BD) yang masih merupakan kondisi asli dengan kenampakan morfologi berupa dataran, perbukitan dan lembah, lokasi penelitian 2 (T) dimana clay shale telah terekspos untuk kepentingan pembangunan gedung dan lokasi penelitian 3 (BH) dengan kondisi ash hutan kecil dengan morfologi gempa dataran dan perbukitan rendah. Secara non genetik, clay shale terbentuk dari konsolidasi clay, silt, atau mud yang dicirikan oleh laminasi tipis yang hampir sejajar dengan bidang perlapisan. Sifat mekanis dari clay shale ketika dalam kondisi kering, menyusut, dan mengeras, namun ketika menyerap air, akan mengembang dan pada batas tertentu akan kehilangan gaya gesernya. Clay shale mudah mengalami penurunan durabilitas dari waktu ke waktu apabila ada kontak ]langsung dengan udara dan air. Interaksi ini disebut sebagai "slaking" dan sering menyebabkan hancurnya partikel, retakan-retakan dan mengelupasnya lapisan permukaan dalam waktu tertentu. Semakin berkurang daya ikat clay shale, semakin cepat hancurnya. Penelitian tentang durabilitas clay shale di sekitar Sentul dilakukan dengan pengujian slaking dinamik dan slaking statik yang ditunjang dengan uji beban titik, uji kuat tekan batuan, serta pengujian kandungan mineral. Sampel akan mengalami disintegrasi, ditandai dengan adanya retakan yang lama kelamaan akan hancur. Indeks durabilitas merupakan pengukuran secara kuantitas tingkat ketahanan batuan terhadap proses penghancuran, dengan plastisitas yang rendah, lokasi penelitian 1 dan 2 memiliki tingkat durabilitas yang sedang sampai rendah dan tingkat slaking sangat rendah sampai sedang, lokasi penelitian 3 memiliki tingkat durabilitas sangat rendah dengan tingkat slaking yang tinggi.