Abstract:
Revolusi industri 4.0 telah memunculkan gelombang ekonomi keempat yang berfokus pada ide dan gagasan dimana sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utamanya, dan dikenal dengan istilah ekonomi kreatif. Dalam perkembangannya ekonomi kreatif di Indonesia sektor industri kreatif di bagi menjadi 16 subsektor salah satunya adalah subsektor animasi. Industri kreatif animasi, IT dan Film merupakan lokomotif pertumbuhan Industri Kreatif di Cimahi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengembangan industry animasi menjadi sector unggulan di Kota Cimahi, hambatan dan usaha untuk mengatasi hambatan tersebut. Berdasarkan tinjauan pustaka, dirumuskan suatu model guna menentukan keunggulan kompetitif dari suatu bangsa yang dikenal dengan istilah Porter’s Diamond of National Advantage yang terdiri dari empat atribut yaitu kondisi factor, kondisi permintaan, industry terkait, strategi perusahaan dan juga adanya dua variabel lain yaitu peluang dan peran pemerintah. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan jenis pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian adalah studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Cimahi memiliki daya saing berdasarkan empat atribut guna menentukan keunggulan Kota Cimahi dalam bidang industry animasi, baik dari sumber daya manusia, infrastruktur, modal, mampu bersaing di pasar global, mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Kota Cimahi dengan dituangkannya dalam berbagai kebijakan. Selain itu adanya penerapan Cimahi Makerspace dengan kolaborasi quadruple helix dengan terlibatnya akademisi, komunitas, pemerintah dan pelaku bisnis. Akan tetapi dalam pengembangannya terdapat hambatan adanya kebijakan dan prosedur yang berbelit-belit terkait kerja sama dengan negara luar dalam industry animasi sehingga disarankan adanya kemudahan dalam kebijakan dan prosedur kerja sama khususnya investasi dalam industry animasi.