Abstract:
Bali merupakan tempat wisata yang sangat terkenal di mancanegara. Tradisi Bali menjadikan Pulau Bali sebagai daya tarik wisata. Bali memiliki keunikan pada Arsitekturnya berdiri berdasarkan Asta Kosala Kosali yang menerapkan Filosofi Konsep Agama Hindu yaitu “Tri Hita Karana”. Konsep Tri Hita Karana menurunkan konsep tata ruang secara vertikal yaitu Tri Angga, sedangkan secara horizontal Tri Mandala. Salah satu destinasi objek wisata di Pulau Bali yaitu Desa Wisata Penglipuran Bali. Desa Penglipuran mengalami perubahan modern dalam arsitektur dan kehidupan sosial desa penglipuran Bali akibat menjadi desa wisata. Seiring dengan perkembangan waktu, fenomena terdapat perubahan fisik arsitektur tradisional dan sosial berubah modern dalam kehidupan tradisi. Kebertahan tradisional terdapat pada fisik arsitektur dengan masih menerapkannya konsep Tri Hita Karana, kepercayaan, budaya bali, desa tradisional, tetapi terdapat perubah modern yang menjadi desa wisata, desa terbuka, tektonika dan informasi, produk material modern/langkanya material asli dan berkembangnya material modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian rumah tradisional Bali yang berubah dan bertahan. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif untuk mendapatkan sintesis akhir pada desa di Bali yaitu Bangunan Arsitektur Desa Wisata Penglipuran dengan mengkomparasi sesudah adanya perubahan modern dan kebertahanan tradisional pada unsur-unsur Tri Angga arsitektur tradisional Desa Wisata Tradisional Bali. Hasil Penelitian ini menemukan dominasi bertahan tradisional pada unsur bentuk serta unsur yang mendominasi perubahan modern yaitu unsur tektonika konstruksi. Penemuan yang tampil pada penelitian ini yaitu bangunan arsitektur tradisional Desa Wisara Penglipuran Bali mengalami kombinasi imitasi.