Abstract:
Pasar Kanoman telah ada sejak tahun 1925 dan keberadaannya memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kota Cirebon. Awalnya pasar Kanoman hanya berada di lahan sebelah utara alun-alun Keraton Kanoman, namun kegiatan perekonomiannya semakin berkembang serta tidak tertata sehingga mendegradasi kawasan sekitarnya. Eksistensi Keraton Kanoman sebagai salah satu simbol budaya kota Cirebon dan nilai warisan budaya pedoman penataan pusat kota-kota kasultanan Jawa yang ikut terdampak di kawasan Kanoman, perlu untuk dikembalikan kedudukannya seperti semula. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, bertujuan menghasilkan suatu kriteria-kriteria desain dan pedoman merevitalisasi Pasar Kanoman dengan pendekatan konservasi. Revitalisasi Pasar Kanoman diharapkan dapat memperkuat eksistensi keratonnya dan juga mengkonservasi kawasan heritage Kanoman. Dasar teori yang menjadi referensi penelitian ini diantaranya teori perancangan revitalisasi pasar, teori kontekstual dalam perancangan dan teori perancangan asitektur dalam konteks kawasan cagar budaya. Penelitian ini fokus pada bagaimana panduan merevitalisasi Pasar Kanoman dengan pendekatan konservasi kawasan Kanoman melalui kontekstual salah satu simbol Keraton Kanoman yaitu Siti Inggil untuk direpresentasikan pada bangunan Pasar Kanoman. Hasil dari penelitian adalah panduan desain dalam merevitalisasi Pasar Kanoman dengan pendekatan konservasi pada tingkatan makro, mezo dan mikro. Pasar tradisonal sebagai elemen perekonomian diharapkan bertransformasi menjadi pasar tematik wisata budaya yang merepresentasikan identitas keraton.