Proses merancang tokoh perempuan arsitek Indonesia di awal abad 21 : kasus studi Wendy Djuhara, Maria Rosantina, Daliana Suryawinata dan Osrithalita Gabriella

Show simple item record

dc.contributor.advisor Sudrajat, Iwan
dc.contributor.advisor Saliya, Yuswadi
dc.contributor.author Wibowo, Danang Harito
dc.date.accessioned 2024-05-22T08:24:23Z
dc.date.available 2024-05-22T08:24:23Z
dc.date.issued 2024
dc.identifier.other dis315
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/17186
dc.description.abstract Seorang arsitek tidak selalu bisa menjelaskan apa yang dia pikirkan saat merancang. Dalam penelitian pada beberapa profesional arsitek, didapat temuan bahwa ternyata para arsitek dalam proses merancangnya tidak selalu menggunakan proses linier seperti analisis, sintesis dan evaluasi. Bagaimana para profesional arsitek berpikir dan berproses inilah yang menjadi pokok pembahasan. Penelitian ini merupakan penelitian pada sikap normatif, metode, strategi, tahapan dan lainnya yang terkait dengan proses merancang, dengan kasus studi empat di antara tokoh perempuan arsitek, yaitu Wendy Djuhara, Maria Rosantina, Daliana Suryawinata dan Osrithalita Gabriella. Keempat perempuan arsitek ini terpilih karena, selain menjadi bagian dari fenomena berkembang pesatnya jumlah perempuan arsitek di seluruh dunia di awal abad 21, termasuk di Indonesia. Mereka juga memenuhi beberapa kriteria untuk di kaji. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Selain observasi lapangan, data primer didapatkan melalui wawancara, karena itu metode analisis yang digunakan adalah analisis data teks kualitatif. Sebagai instrumen analisisnya, menggunakan landasan pemikiran dari Rowe (1991) mengenai sikap normatif sebagai praktisi arsitek dan 4 (empat) teori merancang dari Jones (1970), Broadbent (1977), Lawson (2005) serta Dorst (2006). Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengungkap seperti apa sikap normatif keempat tokoh perempuan arsitek yang menjadi kasus studi dalam menjalankan praktek profesionalnya 2) Bagaimana proses merancang yang dilakukan keempat perempuan arsitek tersebut pada 8 (delapan) karya arsitektural yang mewakili karakteristik pribadi masing-masing 3) Bagaimana relasi dan dinamika proses merancang dari keempat perempuan arsitek tersebut. Hasil penelitian menyimpulkan beberapa hal yaitu, 1) Tidak ada satupun fase merancang Craftmanship pada empat arsitek tersebut. Bahkan Maria, Daliana & Osrithalita sudah masuk fase design methods 2) Metode Glass box yang berbasis data & analisis rasional sebagai metode merancang 3) Yang menjadi panduan utama dalam merancang adalah cient 4) Komposisi massa & ruang, sering menjadi permasalahan. Karena hal ini terkait keinginan client, teknis dan biaya serta bagian dari ego arsitek yang ingin memiliki “signature” dirinya. Kajian ini akan bermanfaat bagi pengayaan keilmuan arsitektur, juga pendidikan arsitektur, khususnya mahasiswa, serta peneliti arsitektur yang dapat menggunakan penelitian ini sebagai landasan peneilitian selanjutnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Doktor Arsitektur Program Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Arsitek en_US
dc.subject Arsitektur en_US
dc.subject Proses merancang en_US
dc.subject Metode en_US
dc.subject Strategi dan Tahapan en_US
dc.title Proses merancang tokoh perempuan arsitek Indonesia di awal abad 21 : kasus studi Wendy Djuhara, Maria Rosantina, Daliana Suryawinata dan Osrithalita Gabriella en_US
dc.type Dissertations en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017842010
dc.identifier.nidn/nidk NIDN9904211376
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI911#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account