Abstract:
Maraknya pembangunan basement pada bangunan gedung meningkatkan pekerjaan galian dalam. Pekerjaan galian dalam dapat menimbulkan defleksi dinding dan deformasi tanah yang jika berlebihan dapat memicu kerusakan pada struktur yang berdekatan dengan pekerjaan galian tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan di lapangan dengan menginstalasi instrumentasi. Hasil pengukuran instrumentasi dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan kajian analisis balik untuk mengukur performa dan keamanan pekerjaan galian. Penelitian ini berfokus pada analisis interaksi tanah struktur pada kasus galian sedalam 23,1 m pada tanah lempung kelanauan yang dikonstruksi menggunakan metode konstruksi top-down. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga 2D dan 3D. Material tanah dimodelkan menggunakan model material Hardening Soil. Parameter input yang digunakan pada analisis 3D diperoleh dari hasil analisis balik 2D. Analisis 3D menghasilkan defleksi dinding maksimum sebesar 24,8 mm, sedangkan analisis 2D menghasilkan defleksi maksimum 42,4 mm. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh nilai plane strain ratio sebesar 0,59 yang mengindikasikan efek 3D berpengaruh signifikan sehingga diperoleh defleksi yang lebih kecil pada analisis 3D. Untuk studi kasus ini, parameter modulus tanah pada analisis 3D perlu direduksi hingga mencapai 80% agar diperoleh defleksi yang relevan terhadap hasil analisis 2D dan hasil pengukuran lapangan. Pada penelitian ini juga dilakukan peninjaun heave dan gaya-gaya yang bekerja pada dinding diafragma.