Abstract:
Upaya pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan dimaksudkan untuk mengatasi masalah overpopulasi di Jakarta, sehingga memungkinkan adanya pembangunan infrastuktur yang masif di masa yang mendatang. Pada penelitian ini dilakukan Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA) dan membuat peta hazard gempa yang berfungsi untuk perecanaan bangunan tahan gempa untuk daerah Ibu Kota Baru Indonesia. PSHA dan peta gempa dibuat untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun atau periode ulang 2500 tahun. Hasil analisis pada tiga periode penting yaitu PGA, Ss, dan S1 di batuan dasar dengan periode ulang 2500 tahun memiliki percepatan gempa dibatuan dasar lebih besar jika menggunakan GMPE 2017 daripada GMPE 2010 untuk periode kecil antara PGA dan 0.1s. Percepatan gempa maksimum di batuan dasar hasil pembuatan peta bahaya gempa di Ibu Kota Baru Indonesia pada periode PGA, Ss, dan S1 di batuan dasar untuk periode ulang 2500 tahun secara berturut-turut adalah 0.2-0.25g; 0.4-0.5g; dan 0-0.15g. Indeks ancaman bencana pada Ibu Kota Baru Indonesia dikategorikan rendah menurut peraturan BNPB (PGA<0.2501g).