Abstract:
Waduk Selorejo berada pada Kali Konto yang merupakan anak Sungai Brantas dengan luas DTA sebesar 236,20 km². Aliran air Waduk Selorejo berasal dari Kali Konto, Kali Pinjal dan Kali Kwanjangan. Waduk Selorejo dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi DI Srinjing dan DI Konto, PLTA Selorejo, PLTA Mendalan, dan PLTA Siman, di samping sebagai pengendali banjir, perikanan, dan pariwisata. Pernanfaatan waduk yang dengan berbagai fungsi ini berpotensi menyebabkan konflik kepentingan di antara pengguna air waduk. Studi ini bertujuan untuk merumuskan pola operasi Waduk Selorejo dengan mempertimbangkan keterkaitan air, energi, pangan dan pemeliharaan lingkungan. Pemenuhan air untuk pemeliharaan lingkungan sebesar 5,67 m³/s berdampak pada penurunan produksi listrik. Secara tidak langsung, penurunan energi dari ketiga PLTA dapat berdampak pada penurunan suplai listrik bagi Kabupaten Malang, dimana 4% dari total kebutuhan listrik disuplai oleh ketiga PLTA. Penurunan suplai air untuk PLTA juga berdampak pada penurunan suplai air untuk DI Siman mengingat sebagian besar air irigasi berasal dari air buangan PLTA Siman. Berdasarkan hasil simulasi terhadap 10 skenario alokasi air untuk pemeliharaan lingkungan, diketahui bahwa pemberian air pemeliharaan lingkungan sebesar 5,67 m³/s memberikan dampak yang masih dapat ditolerir. Alokasi air pemeliharaan tersebut masih menyisakan air untuk memproduksi listrik sebesar 78.491,625 MWh/tahun, dan produksi beras sebesar 26.759.25ton/tahun. Hasil studi ini menunjukkan bahwa suplai air untuk produksi listrik dan pangan dari Waduk Selorejo memiliki keterkaitan dengan suplai air untuk pemeliharaan lingkungan. Oleh karena itu, alokasi air yang tepat untuk masing-masing pengguna akan menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang ada