Abstract:
Bandung merupakan daerah danau purba yang terjadi melalui sedimentasi bertahun-tahun. Hasil sedimentasi pada danau tersebut yang merupakan tanah lacustrine. Tanah Lacustrine Bandung memiliki karakteristik yang sangat lunak, jenuh air, memiliki void yang relatif tinggi, kuat geser yang rendah dan sangat kompresible. Penelitian ditujukan untuk mengetahui sifat kemampatan dan kecepatan konsolidasi pada tanah Lacustrine Bandung menggunakan Uji CPTu, Uji Bor dan Nspt, Uji Laboratorium dan instrumentasi settlement plate. Uji CPTu dan Uji Nspt ditujukan untuk mengetahui pelapisan dan kedalaman dari tanah Lacustrine Bandung. Berdasarkan hal tersebut tanah Lacustrine Bandung yang berada pada kedalaman 5 – 30 m memiki regangan dan kecepatan konsolidasi primer yang tinggi. Oleh karena itu, konsolidasi primer, sekunder, dan kecepatan penurunan pada tanah menjadi topik utama kajian pada penelitian ini. Settlement plate dan uji disipasi juga digunakan pada penelitian ini guna perbandingan nilai koefisien konsolidasi pada tanah Lacustrine Bandung. Perhitungan nilai koefisien konsolidasi tanah lacustrine dilakukan dengan menggunakan metode Taylor dan modifikasi. Pada penlitian ini kesimpulan yang diperoleh adalah tanah Lacustrine memilki regangan baik total, primer ataupun sekunder yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan penurunan konsolidasi pada tanah Lacustrine bandung pun terjadi dengan waktu yang cepat hal tersebut memperlihatkan pula metode pengambilan nilai koefisien konsolidasi berdasarkan metode Taylor sangat sensitif dan tergantung pada penguji yang melakukan perhitungan sedangkan dengan menggunakan metode modifikasi pada tanah Lacustrine nilai koefisien konsolidasi yang diperoleh pada sejumlah data cukup stabil dan memiliki nilai yang mendekati keadaan pengujian
laboratorium.