Abstract:
Kemajuan teknologi dan pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk melakukan pembelanjaan secara online. Tingginya pembelanjaan online mengakibatkan tingginya aktivitas logistik pengiriman barang, khususnya pada last-mile delivery. Last-mile delivery yang dilakukan oleh jasa ekspedisi sangat dipengaruhi oleh jenis layanan yang dipilih pelanggan dalam pengiriman paket. Pengiriman barang dengan jenis layanan ekspres harus diprioritaskan dan dikirim terlebih dahulu oleh kurir last-mile delivery untuk menghindari penalti apabila klaim batas waktu pengiriman tidak tercapai. Penelitian ini mengusulkan model penentuan rute untuk kurir-kurir last-mile delivery dari 1 buah depot dengan mempertimbangkan urutan pengiriman barang berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan, prioritas jenis layanan dan time window pelanggan. Time window pelanggan diperhatikan karena adanya perbedaan waktu penerimaan barang antara lokasi pelanggan pribadi (menerima barang kapan pun) dan lokasi umum (menerima barang hanya pada jam kerja). Model ini bertujuan untuk meminimalkan biaya perjalanan setiap kendaraan untuk memenuhi semua pelanggan. Model diimplementasi dan diuji pada beberapa kasus yang terdiri dari satu depot, lima belas pelanggan, dua jenis kendaraan dengan total tiga unit motor dan dua unit blind van, dan tiga kategori prioritas. Model matematis dan kasus diprogram ke dalam bahasa pemrograman AMPL dan diselesaikan dengan bantuan solver CPLEX. Model yang dikembangkan cocok digunakan untuk kasus jasa ekspedisi di Indonesia. Model d = 0 digunakan saat terjadi ledakan banyak barang yang perlu dikirim. Model 𝑑 < 𝑝𝑚𝑎𝑥 β 1 cocok digunakan pada pengiriman hari biasa. Model 𝑑 = 𝑝𝑚𝑎𝑥 β 1 cocok digunakan saat tidak terdapat pengiriman prioritas.