Abstract:
Di masa kini, sudah banyak pilihan mobilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat, salah satunya adalah munculnya pilihan mobilitas baru yang disebut micro-mobility. Salah satu cara pendistribusian micro-mobility adalah dengan sistem penyewaan dinamakan shared micro-mobility. Bentuk shared micro-mobility yang sedang berkembang di dunia saat ini adalah e-scooter sharing. E-scooter sharing ini mulai diminati di dunia, termasuk di Asia. Pertumbuhan dan tingkat penetrasi pengguna layanan e-scooter sharing di dunia sangat tinggi dan terus meningkat. Namun, ternyata pertumbuhan dan penetrasi di Indonesia masih sangat rendah. Selain itu, mayoritas masyarakat di Indonesia masih memanfaatkan e-scooter sharing sebagai sarana hiburan dibandingkan sebagai sarana atau sarana transportasi. Baik digunakan sebagai sarana hiburan maupun sarana transportasi, masyarakat tetap menganggap bahwa keselamatan dalam mengendarai skuter juga penting untuk diperhatikan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan berbagai langkah untuk meningkatkan niat konsumen dalam mengadopsi layanan e-scooter sharing dengan turut memperhatikan persepsi keselamatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model UTAUT2 (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2) dengan perspektif layanan e-scooter sharing sebagai kendaraan skuter dan aplikasi digital serta adanya persepsi keselamatan. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan PLS-SEM, didapatkan bahwa faktor perceived safety memengaruhi niat adopsi layanan e-scooter sharing. Selain itu, performance expectancy of using scooter, facilitating condition for using digital application, facilitating condition for using scooter, social influence, hedonic motivation, dan habit juga memengaruhi niat adopsi layanan e-scooter sharing. Hasil pada penelitian ini memberikan kontribusi baru dalam penelitian mengenai adopsi e-scooter sharing. Rekomendasi yang diberikan berupa penggunaan promosi melalui iklan, pengadaan promo yang menarik, peningkatan fitur keselamatan skuter, peningkatan kualitas infrastruktur, peningkatan kompatibilitas aplikasi, serta peningkatan kualitas customer service.