Abstract:
Teknologi smartphone telah berkembang pesat di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan pedagang, lembaga keuangan, dan operator telekomunikasi mulai memfokuskan upaya mereka untuk meningkatkan jumlah layanan seluler yang tersedia untuk para pengguna smartphone. Salah satu layanan yang diberikan ada dalam bidang financial technology yang berupa mobile wallet. Di Indonesia sendiri, sejak tahun 2010, Bank Indonesia sudah menyarankan agar masyarakat beralih ke sistem pembayaran non tunai. Namun sampai saat ini, Bank Indonesia menyatakan bahwa niat masyarakat Indonesia dalam menggunakan sistem pembayaran non tunai masih rendah. Dalam penelitian kali ini, diteliti faktor apa saja yang mempengaruhi niat masyarakat Indonesia untuk mengadopsi teknologi mobile wallet sebagai alat transaksi. Penelitian ini menggunakan model UTAUT2 yang diintegrasikan dengan faktor social connectedness dan culture. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi kepada penyedia jasa layanan mobile wallet di Indonesia untuk meningkatkan niat konsumen dalam menggunakan mobile wallet. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online kepada 138 orang pengguna mobile wallet. Penelitian ini menunjukkan bahwa performance expectancy, hedonic motivation, price value, dan habit secara signifikan mempengaruhi niat adopsi mobile wallet. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa social connectedness secara signifikan mempengaruhi performance expectancy.