Abstract:
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan penyakit yang berkembang pada seseorang yang menderita HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS adalah tahap HIV yang paling lanjut. Tetapi perlu diingat bahwa hanya karena seseorang mengidap HIV, belum tentu dirinya juga mengidap AIDS. HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. HIV yang tidak diobati dapat memengaruhi dan membunuh sel CD4, yang merupakan jenis sel kekebalan yang disebut sel T. Seiring waktu, karena HIV membunuh banyak sel CD4, tubuh lebih rentan terkena berbagai jenis gangguan dan kanker. Orang dewasa yang sehat umumnya memiliki jumlah sel CD4 antara 500 hingga 1.600 per milimeter kubik. Seseorang dengan HIV dengan jumlah CD4 di bawah 200 per milimeter kubik akan didiagnosis dengan AIDS. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam kurun waktu satu dekade. Saat ini tidak ada obat untuk AIDS, dan tanpa terapi, harapan hidup setelah diagnosis adalah sekitar 3 tahun. Namun, terapi dengan obat antiretroviral dapat mencegah AIDS berkembang.
Pada penelitian ini, akan dibahas mengenai penentuan parameter yang paling berpengaruh (dapat pengaruh positif, dan dapat pula pengaruh negatif) pada model matematika pada penyebaran penyakit HIV dengan adanya bimbingan dan terapi. Penentuan parameter yang paling berpengaruh dilakukan dengan cara menentukan indeks sensitivitas masing-masing parameter.
Pada analisis sensitivitas model matematika penyebaran penyakit HIV/AIDS dengan adanya bimbingan dan terapi, ternyata parameter yang paling berpengaruh positif (berbanding lurus) adalah tingkat penularan manusia menjadi manusia tertular virus HIV. Sebaliknya, parameter yang paling berpengaruh negatif (berbanding terbalik) adalah besaran kesuksesan pemberian bimbingan terhadap penyakit HIV.