dc.description.abstract |
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan dari kinerja
keuangan perusahaan pada PT Krakatau Steel Tbk dengan menghitung rasio
keuangan dan melakukan prediksi pada kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada
perusahaan dengan penerapan Altman Z-Score periode 2016 sampai dengan 2021.
PT Krakatau Steel adalah Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang
bergerak pada bidang produsen baja di Indonesia. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel yang
digunakan dari laporan keuangan PT Krakatau Steel periode 2016 sampai 2021 dan
laporan tahunan PT Krakatau Steel periode 2016 sampai 2021. Sampel yang
diambil digunakan untuk menghitung rasio keuangan yang akan digunakan pada
model Altman Z-Score. Rasio yang digunakan dalam metode ini adalah Net
Working to Toal Asset Ratio, Retained Earnings to Total Asset Ratio, Earnings
Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio, Book Value of Equity to Total
Liabilities, dan Sales to Total Assets. PT Krakatau Steel adalah perusahaan
manufaktur dengan kategori perusahaan publik sehingga model Altman Z-Score
yang digunakan adalah Z= 1,2X1 + 1,4X2 + 3,3X3 + 0,6X4 + 0,99X5 dengan
kriteria penilaian Z-Score < 1,23 perusahaan berada pada distress zone, 1,23 < ZScore < 2,99 perusahaan pada grey zone, Z-Score > 2,99 berada pada safe zone.
Hasil perhitungan dari Altman Z-Score menunjukkan bahwa PT Krakatau
Steel berada pada distress zone yang berarti terancam bangkrut. Indikasi tersebut
terjadi dalam 3 tahun terakhit yaitu 2019, 2020, dan 2021. Dari hasil lima (5) rasio yang sudah dihitung, empat rasio menunjukkan bahwa kinerja keuangan PT
Krakatau Steel berada di keadaan yang buruk bahkan sudah seharusnya dinyatakan
pailit. Ada beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh PT Krakatau Steel yaitu
peningkatan laba bersih dan restrukturisasi keuangan. Dalam peningkatan laba
bersih, perusahaan melakukan program efisiensi biaya yang mendorong untuk
mengurangi biaya pengeluaran perusahaan dan restrukturisasi keuangan yaitu
mereka mendorong pembayang hutang jangka pendek menjadi jangka panjang
sehingga perusahaan dalam lebih fokus dalam proses pengembangan. |
en_US |